nusabali

Brida Sinergikan Rumput Laut dengan Pariwisata Nusa Penida

  • www.nusabali.com-brida-sinergikan-rumput-laut-dengan-pariwisata-nusa-penida

SEMARAPURA, NusaBali - Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Klungkung, I Ketut Budiarta, sinergikan budidaya rumput laut dengan destinasi pariwisata di Kecamatan Nusa Penida, Klungkung. Sinergi ini diharapkan dapat menciptakan rantai pasokan rumput laut dan produk olahannya untuk menunjang pariwisata. Inovasi ini menekankan pengembangan komoditas rumput laut secara berkelanjutan.

Menurut Budiarta, inovasi ini dilatarbelakangi adanya ketimpangan pendapatan penduduk Nusa Penida yang bekerja di sektor perikanan dengan pekerja pariwisata. Sebanyak 60% warga Nusa Penida dengan mata pencarian di sektor pertanian termasuk nelayan. Dampak pandemi mengakibatkan kemerosotan sektor unggulan pariwisata. Rumput laut terbukti memberikan alternatif mata pencarian bagi masyarakat Nusa Penida yang kehilangan pekerjaan di sektor pariwisata akibat pandemi Covid-19

Namun, ada beberapa permasalahan yang sering dialami petani rumput laut. Di antaranya harga yang kerap tidak stabil dan hama. “Perlu inovasi untuk meningkatkan akses produk rumput laut di Nusa Penida dengan pengembangan destinasi pariwisata,” ujar Budiarta. Dengan menghubungkan potensi di sektor perikanan berupa pengembangan produk unggulan rumput laut, dapat selaras mendukung perkembangan sektor pariwisata. “Inovasi ini adalah sinergi pengembangan produk unggulan rumput laut dengan pengembangan destinasi pariwisata untuk menciptakan rantai pasokan rumput laut dan produk olahannya dapat menunjang terciptanya destinasi wisata rumput laut di Nusa Penida,” jelas Budiarta.

Dari hulu sampai hilir dilakukan pendampingan melalui pemberdayaan masyarakat, terutama kaum wanita, melalui produk olahan rumput laut untuk meningkatkan nilai tambah produksi rumput laut. Inovasi ini sudah berlangsung dari tahun 2020, mulai dari pelatihan, pendampingan pengemasan produk, penetapan kampung budidaya rumput laut, perencanaan destinasi wisata hingga tahun 2024 ini memberikan bantuan sarana dan prasarana produksi. Melalui uji coba demplot rumput laut dan penerapan good agricultural practice budidaya rumput laut, produksi rumput laut berhasil ditingkatkan menjadi 11 ribu ton lebih pada tahun 2021 dan 15 ribu ton lebih pada tahun 2023. 

Muncul produk-produk olahan rumput laut seperti kerupuk oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Sari Segara di Desa Suana. Produk sabun cuci piring dan sabun cuci tangan berbahan dasar rumput laut oleh Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bermerk Wisu di Desa Jungutbatu. Produk-produk itu juga dapat dipasarkan ke hotel hingga restoran di Nusa Penida. “Sesuai hasil Sensus Pertanian Tahun 2023, total produksi rumput laut 15.468,525 ton yang dihasilkan oleh 1.066 petani,” ungkap Budiarta. 7 wan

Komentar