nusabali

Dinas Pertanian Bina Penampungan Anjing di Batubulan

  • www.nusabali.com-dinas-pertanian-bina-penampungan-anjing-di-batubulan

GIANYAR, NusaBali - Dinas Pertanian Bidang Kesehatan Hewan melakukan sidak ke rumah penampungan anjing liar di Banjar Tegeha, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Selasa (2/4).

Seizin Kadis Pertanian, Drh I Nyoman Arya Dharma selaku Kepala UPTD Puskeswan Wilayah III mengatakan, sidak untuk memastikan rumah penampungan anjing dikelola dengan baik. Hewan yang ditampung yakni anjing dan kucing dipelihara dengan baik dan layak. "Kami berikan pembinaan dan vaksinasi rabies di shelter, kami disampingi kepala kewilayahan dan kelian adat," jelas Arya Dharma. 

Vaksinasi disuntikkan terhadap 85 ekor anjing rescue dan 6 ekor kucing liar. Sebelumnya, UPTD Puskeswan Wilayah III Gianyar menaruh perhatian khusus pada menjamurnya shelter atau rumah penampungan anjing liar di Gianyar. Drh I Nyoman Arya Dharma mengingatkan shelter harus sesuai standar agar tidak merugikan pihak lain. 
Standar ideal pengelolaan shelter di antaranya manajemen dan pencatatan, desain fasilitas dan lingkungan, manajeman populasi, pembersihan, kesehatan hewan dan fisik, kesehatan perilaku dan mental, aspek pengelolaan lain. "Standar atau tidaknya shelter harus dicek semua," jelas Arya Dharma, Senin (1/4). 


Seperti salah satu selter di wilayah Kecamatan Sukawati. Dari segi fisik sudah baik, namun dari aspek lingkungan belum bisa dipastikan. "Kami ketemu dengan pengelola di depan, itu pun hanya sekali. Karena waktu kesana, katanya belum operasi, masih urus perizinan," jelas Arya Dharma. 

Syarat pendirian shelter wajib berbadan hukum berupa lembaga atau yayasan. Memenuhi syarat perizinan dari Pemkab dan surat persetujuan lingkungan sekitar. 

Jumlah hewan yang ditampung harus menyesuaikan dengan kapasitas tempat. Hewan wajib disterilisasi, punya dokter hewan, punya program tangkap, sterilisasi, vaksinasi, lepas, adopsi dan atau eutanasia. "Untuk disebut shelter, rumah penampungan anjing harus memiliki SOP seperti penerimaan hewan baru, pemeliharaan adopsi dan eutanasia. Tak kalah penting, memiliki area penguburan hewan mati," jelasnya. 

Anjing di selter juga harus diperhatikan kebutuhan pakan dan minum. Terpisah dari hewan lain yang mengancam. "Pengelola harus memastikan anjing tetap sehat," jelas Arya Dharma. Diakui shelter cukup membantu pemerintah dalam penanggulangan rabies. 

Hanya saja, pengelolaan shelter harus benar-benar sesuai standar. Jika tidak, kondisinya justru bisa terbalik. Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, shelter anjing di wilayah Kecamatan Gianyar yang lokasinya pada area padat penduduk sehingga diusir.  "Maka itu, kami mewanti-wanti masyarakat pecinta anjing yang membuat rumah penampungan harus memenuhi standar," ujar Arya Dharma. nvi

Komentar