Disdukcapil Maksimalkan Kepemilikan KIA

Kepala Disdukcapil Buleleng, I Made Juartawan dihubungi Jumat (22/3) kemarin menerangkan, potongan harga yang diberikan perusahaan swasta sangat bervariasi. Mulai dari 5-50 persen. Jenis perusahaan yang diajak bekerjasama mulai dari toko alat tulis dan keperluan sekolah, warung tempat makan di seputaran kota Singaraja dan beberapa tempat wisata buatan. 

 

“Kalau misalnya mereka mau membeli alat tulis, beli makanan atau berwisata tirta di perusahan yang sudah diajak bekerjasama, tinggal menunjukkan KIA sudah bisa mendapatkan potongan harga seperti yang telah ditentukan,” terang Juartawan. 

 

Mantan Camat Gerokgak ini menjelaskan, terobosan ini dilakukan untuk memaksimalkan kepemilikan KIA. Sejauh ini dari 220.790 jiwa jumlah anak usia 0-16 tahun 11 bulan yang wajib KIA baru 143.344 orang atau 64, 42 persen. Sedangkan 78.446 jiwa atau 35,58 persen belum memiliki KIA. 

 

Menurut Juartawan, kepemilikan KIA cukup penting. Tidak hanya sebagai identitas diri, tetapi juga saat ini menjadi syarat mendaftar sekolah untuk peserta didik baru. Beberapa perbankan juga sudah menerima KIA sebagai syarat pembukaan rekening atas nama anak yang bersangkutan. 

 

Juartawan menyebut, sejauh ini anak-anak yang belum mengantongi KIA, karena masih anak-anak, kartu identitas ini dipandang tidak terlalu penting oleh orangtua. Dia juga mengungkapkan belum semua orang tua paham terkait fungsi dan kebermanfaatan KIA, sehingga memilih untuk tidak mengurusnya. Program inovatif diskon di beberapa tempat ini pun diharapkannya dapat memberikan edukasi termasuk meningkatkan kepemilikan KIA di Buleleng.

 

Sementara itu untuk memaksimalkan kepemilikan KIA, Disdukcapil Buleleng bekerjasama dengan Disdikpora Buleleng, untuk mengkoordinasikan ke masing-masing sekolah pengurusan secara komunal. Strategi ini disebut Juartawan paling efektif dan lebih cepat. Selain itu kini KIA sudah bisa dicetak di masing-masing kecamatan,  sehingga layanan kependudukan ini lebih dekat dengan masyarakat.7 k23