nusabali

Golkar Hilang 1 Kursi DPR RI

Raup 82.621 Suara, Sugawa Korry Legowo Tak Lolos

  • www.nusabali.com-golkar-hilang-1-kursi-dpr-ri

Sugawa Korry mengajak kader Golkar yang belum berhasil untuk tetap semangat dan tidak pernah surut mencintai dan menjaga marwah partai

DENPASAR, NusaBali
Partai Golkar dipastikan kehilangan 1 kursi DPR RI di Dapil (Daerah Pemilihan) Bali di Pemilu 2024. Ketua DPD I Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry yang menjadi salah satu caleg DPR RI harus tersingkir. Sugawa mengaku legowo tidak lolos meskipun sudah berusaha maksimal menyumbangkan 82.621 suara.

Informasi yang dihimpun NusaBali dari berbagai sumber, Rabu (6/3) dari hasil rekapitulasi sementara suara Pemilu 2024 secara berjenjang oleh KPU, untuk kursi DPR RI Dapil Bali dari 9 kursi yang tersedia, PDIP diprediksi kebagian 5 kursi, Partai Golkar 1 kursi, Partai Gerindra 1 kursi, Partai Demokrat 1 kursi dan Partai NasDem 1 kursi.

Pada Pileg 2019, Partai Golkar merebut 2 kursi dengan meloloskan Gede Sumarjaya Linggih alias Demer dan Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra alias Gus Adhi. Demer politisi asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng yang sudah 4 periode di DPR RI. Sementara Gus Adhi politisi asal Kelurahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung yang sudah 2 periode di DPR RI. Namun sayang, kali ini Gus Adhi tumbang juga.

Nah, satu-satunya kursi DPR RI dari Partai Golkar direbut Demer yang buat sementara mengantongi 90.283 suara. Namun demikian, dari raihan suara seluruh caleg yang bertarung ke DPR RI, Sugawa Korry menyebutkan menempati ranking 6 caleg dengan perolehan suara terbanyak. Rinciannya, I Nyoman Parta (PDIP) dengan 269.121 suara, IGN Alit Kusuma Kelakan (PDIP) dengan 203.181 suara,  Nyoman Adi Wiryatama (PDIP) dengan 169.091 suara, I Ketut Kariyasa Adnyana (PDIP) dengan 81.762 suara, Gede Sumarjaya Linggih (Golkar) dengan 92.283 suara dan Sugawa Korry sendiri meraih 82.621 suara.

Meskipun gagal lolos ke DPR RI, Sugawa Korry mengaku ikhlas. Dia menyebutkan sudah berusaha maksimal dengan jalan panjang.“Setelah mencermati hasil pleno kecamatan dan kabupaten/kota se Bali, Golkar Bali hanya meloloskan 1 anggota DPR RI. Saya ikhlas tidak lolos melalui Pileg 2024 ini,” ujar Sugawa Korry melalui keterangan tertulisnya, Rabu (6/3). Sugawa Korry yang politisi asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng ini mengaku bersyukur setelah melalui proses perjalanan panjang menyongsong Pileg 2024.

Sebagai new comer dirinya bisa sumbangkan suara untuk  Golkar sebanyak 82.621 suara. Di Buleleng untuk internal Golkar saja, Sugawa Korry mengaku meraih suara tertinggi. Sugawa Korry juga mengungkap prestasi Golkar di pemilihan DPRD Kabupaten Buleleng. “Di Kecamatan Banjar yang merupakan kecamatan saya, suara DPRD Kabupaten, Partai Golkar tertinggi dibandingkan partai lainnya. Begitu juga perolehan suara di desa saya di Banyuatis, Partai Golkar menang  90% persen,” beber Sugawa Korry.  Sugawa mengatakan, keputusan untuk ambil risiko maju DPR RI memang sudah menjadi keputusan sendiri. Karena pada Pemilu 2024, tiga tokoh Golkar, yakni I Wayan Geredeg , I Ketut Sudikerta dan I Made Wijaya sudah tidak bersedia maju lagi.

Ketiga kader elite Golkar ini pada Pemilu 2019 silam meraih suara signifikan yang mampu mengangkat 2 kursi DPR RI buat Golkar. Geredeg politisi asal Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem Karangasem saat itu meraih 65.000 suara, Sudikerta politisi asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung meraih 45.000 suara dan Wijaya politisi asal Kecamatan Nusa Penida, Klungkung dengan 40.000 suara. Kalau ditotal, ketiganya mengumpulkan 150.000 suara.

“Ketiga kader Golkar Pak Geredeg, Pak Sudikerta dan Wijaya sudah tidak maju lagi. Sedangkan kader-kader senior yang sudah 4 periode di DPRD Bali kita dorong ke DPR RI tidak bersedia. Sementara kader potensial di luar Demer dan Gus Adhi sudah tidak ada lagi. Maka saya sebagai Ketua partai ambil keputusan maju DPR RI dengan harapan incumbent bisa meningkatkan suaranya. Di samping ingin menambah suara Golkar, saya juga mau memberikan contoh agar roda regenerasi di Partai Golkar berjalan,” ujar Wakil Ketua DPRD Bali ini.

Sikap elegan Sugawa Korry ini ternyata belum membuahkan hasil maksimal. “Walaupun bisa menyumbangkan 82.621 suara ternyata para incumbent suaranya tidak meningkat, malahan menurun. Demer yang pada 2019 meraih 119.000 suara turun menjadi 100.000 suara, sementara Gus Adhi yang awalnya 66.000 suara menjadi sekitar 63.000 suara. Sehingga Golkar tidak bisa mendapatkan 2 kursi DPR RI,” ujar Sugawa Korry. “Saya berterimakasih kepada seluruh kader telah bekerja keras dan sungguh-sungguh untuk menangkan Pilpres dan Pileg 2024. Puji syukur Pilpres menang, tetapi Hyang Widhi berkehendak lain untuk Pileg,” imbuh mantan Ketua DPD II Golkar Buleleng ini.

Sugawa Korry mengajak kader-kader Golkar yang belum berhasil untuk tetap semangat dan tidak pernah surut mencintai dan menjaga marwah Partai Golkar. “Dan yang berhasil terpilih, mempersiapkan diri untuk mempersembahkan pengabdian terbaik untuk masyarakat Bali dan Bangsa Indonesia, berlandaskan atas doktrin karya dan kekaryaan Partai Golkar,” ujar Sugawa Korry.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat pemilih dan seluruh jajaran kader Golkar yang telah memberikan perhatian, dukungan, dan coblosan kepada saya dengan tulus ikhlas, semoga selalu mendapat anugerah dan lindungan dari Hyang Kuasa,” pungkasnya. 7 nat

Komentar