nusabali

Kawanan Kera Masuk ke Permukiman Warga

Merusak Bangunan Palinggih dan Mencuri Buah-buahan

  • www.nusabali.com-kawanan-kera-masuk-ke-permukiman-warga

Tak hanya merusak bangunan palinggih dan mencuri buah-buahan, beberapa laporan menyebutkan ada warga yang terluka akibat serangan kera tersebut.

MANGUPURA, NusaBali
Warga Desa Adat Tengkulung, Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, terusik dengan ulah kawanan kera yang merusak bangunan palinggih dan mencuri buah-buahan yang akan digunakan dalam upacara. Hingga kini belum diketahui secara pasti dari kera itu muncul.

Bendesa Adat Tengkulung Gede Eka Surawan, mengatakan kawanan kera itu pertama kali muncul pada awal Januari 2024. Diduga kawanan kera itu mengalami kelaparan yang memicu perilaku agresif. Sementara asal-usul kawanan kera masih belum jelas, ada dugaan berasal dari kawasan Pura Geger yang dekat dengan wilayah tersebut.

“Kawanan kera mencuri buah-buahan yang hendak dipakai banten, merusak beberapa palinggih di rumah warga, utamanya bangunan sanggah padmasana pada bagian murdana dan kayon atau bagian atas palinggih. Terbaru palinggih padmasana di LPD Desa Adat Tengkulung juga dirusak oleh kawanan kera,” kata Eka, Rabu (21/2) siang.

Menurut Eka, dari laporan yang diterima kawanan kera tersebut berjumlah sekitar lima ekor. Tak hanya merusak bangunan palinggih dan mencuri buah-buahan, beberapa laporan menyebutkan ada warga yang terluka akibat serangan kera tersebut.

“Ada keinginan dari sebagian warga untuk memburu kawanan kera itu, namun kami imbau warga untuk jangan sampai membunuh, kasihan. Kalau diketahui lokasinya agar segera diinformasikan untuk bisa ditangkap dan dibius,” kata Eka.

“Kami masih mencari lokasi keberadaan kera itu. Imbauan juga sudah kita sampaikan kepada krama agar ikut mengatensi. Begitu kita tahu, maka akan segera kita laporkan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut,” imbuhnya.

Kepala Lingkungan Banjar Celuk Wayan Mampu, juga mengatakan hal yang sama. Dikatakan ada dua ekor kera telah memasuki salah satu rumah warga di wilayahnya, mencuri buah-buahan yang hendak dipakai dalam upacara. Kejadian ini baru terjadi beberapa hari lalu dan berlangsung sekitar dua jam sebelum kera-kera tersebut menghilang. Meskipun tidak ada laporan tentang warga yang terluka, pencurian buah-buahan untuk upacara tersebut menimbulkan kerugian bagi warga.

“Dua ekor kera itu hanya muncul sekali dan tidak ada kejadian lagi setelahnya,” ucap Wayan Mampu sambil menduga kawanan kera tersebut mungkin sama dengan yang muncul di wilayah Tengkulung.

Atas kejadian ini pihaknya juga sudah melapor kepada UPT Puskeswan Kecamatan Kuta Selatan. Wayan Mampu juga telah mengimbau kepada warga setempat untuk segera memberi informasi jika menemukan kawanan kera tersebut. “Mudah-mudahan kera itu cepat ditangani agar tidak menganggu warga,” harapnya. 7 ol3

Komentar