nusabali

Krama Jembrana Meninggal di Jepang

  • www.nusabali.com-krama-jembrana-meninggal-di-jepang

Ida Bagus Subali berangkat sebagai PMI ke Jepang melalui jalur resmi pada Januari 2022 lalu. Dia disebutkan menderita sakit kencing manis.

NEGARA, NusaBali
Seorang pekerja migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Jembrana dikabarkan meninggal dunia di Jepang. PMI bernama Ida Bagus Subali dikabarkan meninggal pada Senin (22/1) pukul 11.00 waktu setempat, dan jenazahnya masih dititipkan di salah satu rumah sakit di Tokyo, Jepang.

Dari informasi, Subali yang berasal dari Banjar Anyar, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana, namun berdomisili di wilayah Denpasar, itu dikabarkan meninggal dunia di rumah kontrakannya di Jepang, diduga karena sakit. 

“Saya dapat informasi dari kelian banjar tadi pagi (Selasa kemarin). Katanya yang bersangkutan warga Banjar Anyar, tapi sudah lama tinggal di Denpasar,” ucap Perbekel Batuagung I Nyoman Sudarma, Selasa (23/1). 

Sementara Kelian Banjar Anyar Ida Bagus Kade Darma dikonfirmasi terpisah, Selasa kemarin, membenarkan adanya kabar tersebut. Menurutnya, korban merupakan sameton dari Griya Penida, Banjar Anyar, Desa Batuagung, namun lama tinggal di Denpasar, dan terakhir diketahui bekerja di Jepang. 

“Saya sendiri dapat informasi kemarin malam dari sepupunya yang juga Ketua Puskor Hindu Indonesia (Hindunesia). Informasinya sekarang jenazahnya masih dititip di rumah sakit di Jepang, dan dari Puskor masih berusaha memperjuangkan agar jenazahnya bisa dipulangkan ke Bali,” kata Darma.

Menurut Darma, saudara kandung maupun keluarga almarhum Subali juga tinggal di Denpasar dan ada di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sebelum berangkat kerja ke Jepang beberapa tahun lalu, dirinya sempat mendapat kabar bahwa Subali memang sudah ada riwayat penyakit kencing manis (diabetes mellitus). “Kalau tidak salah dia berangkat kerja ke Jepang baru beberapa tahun. Berangkatnya dari Denpasar, dan sempat pulang sembahyang di merajan griya,” ujar Darma. 

Sementara Ketua Umum Puskor Hindunesia Ida Bagus Ketut Susena, mengatakan sameton Bali yang meninggal sebagai PMI di Jepang tersebut merupakan kerabatnya. Menurutnya, jenazah almarhum yang sementara dititipkan di sebuah rumah sakit di Tokyo, diurus oleh sejumlah teman-teman almarhum di Jepang. “Harapan keluarga, jenazah almarhum bisa dipulangkan ke Bali,” ujarnya.

Menurut Susena, Subali yang terakhir diketahui tinggal di wilayah Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, berangkat sebagai PMI ke Jepang melalui jalur resmi pada Januari 2022 lalu. Awalnya, kata Susena, Subali sempat bekerja dengan sistem kontrak. Namun karena pandemi Covid-19, Subali sempat kehilangan pekerjaan dan sakit. Dalam kondisi sakit, Subali pun terpaksa bekerja serabutan. 

“Kalau aslinya ya dari Jembrana. Namun dia besar di Lombok dengan orangtuanya. Kemudian kembali merantau ke Bali dan sempat bekerja di bidang pariwisata termasuk kerja di Australia, dan terakhir kerja ke Jepang,” ucap Susena.

Terkait upaya pemulangan jenazah almarhum, Susena mengaku telah bersurat ke Kementerian Luar Negeri melalui KBRI Tokyo dan ke Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Bali. Sambil menunggu tindaklanjut dari pihak terkait, dirinya mengaku juga berkoodinasi dengan warga Bali yang berada di Jepang.

“Saya rasa tidak ada alasan pemerintah tidak memulangkan. Sekarang kita masih nunggu kabar dari pihak terkait,” kata Susena. 7 ode

Komentar