nusabali

Fraksi di Karangasem Desak Bawaslu Redam Gaduh Politik

Soal Isu Pejabat Arahkan ASN Mencoblos Caleg Parpol Tertentu

  • www.nusabali.com-fraksi-di-karangasem-desak-bawaslu-redam-gaduh-politik

AMLAPURA, NusaBali - Sejumlah fraksi di DPRD Karangasem mendesak agar Ketua Bawaslu Karangasem I Nengah Putu Suardika memanggil oknum pimpinan OPD (organisasi perangkat daerah,red) yang diduga melakukan intimidasi terhadap stafnya agar mendukung salah satu caleg partai tertentu di Pemilu 2024.

Rekaman video yang beredar dan pesan WhatsApp (WA) berantai menyebutkan, ada 3 calon DPRD yang disinyalir yakni 2 calon DPRD Karangasem dan calon 1 DPRD Bali. “Mestinya Bawaslu menelusuri kebenaran informasi itu, agar tidak resah di masyarakat,” jelas Ketua Fraksi Catur Warna, DPRD Karangasem, I Wayan Suparta kepada NusaBali di Amlapura, Sabtu (20/1).

Bawaslu, kata dia, tidak boleh membiarkan masyarakat jadi resah dengan adanya tindakan dan cara-cara yang mencederai semangat demokrasi. “Mestinya pesta demokrasi dengan riang gembira, santun, damai dan memenangkan secara elegan, ini justru membuat staf ASN tertekan,” jelas politisi Partai Demokrat dari Banjar Wates Tengah, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat ini.

Sementara, Ketua Fraksi Gerindra Ni Kadek Weisya Kusmia Dewi berharap, agar pemilu berlangsung damai dan kondusif. “Kami dapat pengaduan dari ASN dan non ASN, terkait video dan pesan WhatsApp berantai. Sebaiknya dicek kebenarannya, lalu Bawaslu memberikan klarifikasi. Harapannya agar masyarakat jadi tenang sebelum puncak Pemilu 2024, (Rabu 14 Februari 2024,red),” ujar istri dari Wakil Ketua DPRD Karangasem, I Nyoman Suyasa ini.

Kata Kusmia Dewi, Bawaslu sebagai lembaga pengawas Pemilu semestinya menunjukkan kinerja yang sigap. “Bawaslu kan memiliki program patroli desa, optimalkan program itu, serap aspirasi masyarakat, jangan terjadi pembiaran,” lanjut Kusmia Dewi.

“Kalau terjadi pembiaran, dan masyarakat semakin gaduh, jangan salahkan masyarakat mengadukan Bawaslu ke DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu) dengan alasan kurang tanggap,” tegas Kusmia Dewi.

Sementara Ketua Fraksi Nawasatya NasDem, I Made Juita mengatakan, Bawaslu Karangasem mesti tanggap terhadap persoalan pemilu di masyarakat. “Jangan hanya baru ada pengaduan, baru bertindak, kan punya program patroli desa, itu optimalkan,” pinta Juita.

Atas desakan sejumlah Fraksi DPRD Karangasem, Ketua Bawaslu, I Nengah Putu Suardika menanggapi dingin.”Itu kan baru sebatas isu, bagaimana saya bertindak kalau beredar video dan WhatsApp berantai, tidak jelas pemiliknya. Lalu siapa yang mesti saya panggil?” sodok Suardika, balik bertanya. “Sedangkan, adanya program patroli itu terkait tahapan kampanye, bukan memantau isu-isu,” kilah Suardika.

Sementara Sekda Karangasem, I Ketut Sedana Merta membantah isu yang ditudingkan kepada dirinya. Sedana mengaku tidak pernah mengintimidasi dan mengarahkan stafnya untuk mendukung salah satu caleg. “Selama ini saya tidak pernah mengarahkan, apalagi melakukan intimidasi terhadap staf,” ujar Sedana Merta. k16

Komentar