nusabali

Dukcapil Jembrana Gencar Garap e-KTP ke Desa

  • www.nusabali.com-dukcapil-jembrana-gencar-garap-e-ktp-ke-desa

NEGARA, NusaBali - Jelang Pemilu 2024, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Jembrana kembali menggencarkan program jemput bola perekaman (jebolan) e-KTP. Setelah sebelumnya menyasar SMA/SMK/MA, kini jebolan e-KTP dilaksanakan ke desa-desa.

Jebolan e-KTP ke desa-desa itu sudah dilaksanakan mulai Senin (15/1). Total ada 4 desa di wilayah Kecamatan Negara yang sudah disasar. Diantaranya di Desa Banyubiru, Desa Cupel, Desa Pengambengan, termasuk yang teranyar pada Kamis (18/1), yakni di Desa Tegal Badeng Barat.

Selain menunggu kedatangan warga, petugas juga siap melayani antar-jemput warga wajib KTP yang tidak bisa langsung datang ke kantor desa. Terutama warga wajib KTP yang diketahui sudah lanjut usia (lansia) ataupun disabilitas. Mereka dilayani antar-jemput dengan mobil petugas.

Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Pendaftaran Kependudukan pada Dinas Dukcapil Jembrana I Komang Sujana mengatakan, Jebolan e-KTP ke desa-desa itu dilakukan untuk melayani wajib KTP yang belum rekam e-KTP. Terlebih yang belum rekam e-KTP namun sudah terdata dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2024. "Nanti akan kami jajaki desa-desa yang masih ada beberapa wajib KTP namun belum perekaman. Besok (hari ini, red) kami juga akan turun ke Kelurahan Baler Bale Agung," ujar Sujana.

Foto: Petugas Dinas Dukcapil Jembrana saat menjemput seorang lansia untuk diajak rekam e-KTP di Kantor Desa Tegal Badeng Barat, Kecamatan Negara, Jembrana, Kamis (18/1). -IST

Sujana menjelaskan, sebelumnya telah menuntaskan Jebolan e-KTP ke SMA/SMK/MA se-Jembrana. Perekaman dengan menyasar para siswa-siswi yang sudah berusia 16 tahun itu pun bertujuan mengcover para pemilih pemula. Untuk e-KTP para pemilih pemula yang sudah perekaman itu pun dicetak ketika sudah menginjak usia 17 tahun.

"Sebagain besar yang direkam di sekolah-sekolah waktu ini juga sudah bisa cetak. KTP-nya yang sudah bisa dicetak juga sudah kita cetak dan kita bawakan ke sekolah-sekolahnya," ucap Sujana.

Dari hasil Jebolan e-KTP ke desa-desa dalam beberapa hari terkahir ini, Sujana mengaku sulit mendapat hasil 100 persen. Masalahnya, ada saja warga belum rekam e-KTP yang tercatat berdomisili di Jembrana namun orangnya berada di luar Jembrana, bahkan di luar Bali. "Seperti di Tegal Badeng Barat. Dari catatan 31 warga yang belum rekam, 20 orang yang kita rekam karena orangnya memang ada. Bahkan untuk yang lansia dan disabilitas kita jemput di rumahnya. Sedangkan yang 11 orang lainya, fisiknya (orangnya) di luar Jembrana," ucap Sujana.

Menurut Sujana, sebenarnya perekaman e-KTP bisa dilakukan di seluruh wilayah Indonesia. Bahkan pencetakan e-KTP juga bisa dilakukan di luar wilayah domisili sepanjang di daerah bersangkutan tidak kekurangan blanko e-KTP. "Perekaman bisa di mana saja. Tetapi kalau cetaknya diusahakan sesuai alamat di KTP," ujarnya.7ode

Komentar