nusabali

Wabup Pimpin Rakor Persiapan Upacara Melasti dan Tawur Agung Kesanga

  • www.nusabali.com-wabup-pimpin-rakor-persiapan-upacara-melasti-dan-tawur-agung-kesanga

MANGUPURA, NusaBali - Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa memimpin rapat koordinasi (rakor) persiapan pelaksanaan Upacara Melasti serta Tawur Agung Kesanga Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1946 di Ruang Rapat Kriya Gosana Puspem Badung, Kamis (11/1).

Ada beberapa masukan yang diterima dalam rapat koordinasi tersebut, salah satunya pengaturan penggunaan balai banjar sebagai Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pemilu agar tidak berbenturan dengan pembuatan ogoh-ogoh.

Turut hadir dalam rakor tersebut antara lain Kadisbud Badung I Gde Eka Sudarwitha, perwakilan MDA, Forkopimda, PHDI, perwakilan KPU, serta perwakilan yowana Kabupaten Badung. Dalam rapat diputuskan untuk pelaksanaan Tawur Agung Kesanga akan dilaksanakan di Puspem Badung.

Wabup Suiasa mengatakan, rakor persiapan ini membahas beberapa hal agar seluruh rangkaian Catur Brata Penyepian dapat berjalan dengan tertib, aman, khusyuk, nikmat, dan berkualitas.

“Kelancaran dari proses penyelenggaraan ini menjadi komitmen bersama, baik kualitas dari umat menyelenggarakannya maupun moralitas bagi umat yang lain sebagai wujud toleransi,” ujarnya.

Wabup Suiasa menambahkan, yang juga penting menjadi atensi dalam rangkaian menyambut Nyepi ini yakni pengaturan penggunaan balai banjar. Di satu sisi, balai banjar akan digunakan sebagai TPS untuk Pemilu 14 Februari 2024. Sedangkan di sisi lain, balai banjar digunakan sebagai tempat untuk membuat kreativitas ogoh-ogoh.

“Pada Februari 2024 kita akan melaksanakan kewajiban kenegaraan yakni pemilihan presiden dan pemilu legislatif. Dikaitkan dengan pelaksanaan kegiatan di Badung, penggunaan balai banjar sebagai TPS prioritas utama. Di satu sisi, diatur sedemikian rupa agar dapat berjalan seirama dan berjalan dengan sebaik-baiknya, agar tidak mengganggu baik penyelenggaraan pemilu maupun pembuatan ogoh-ogoh,” kata Wabup Suiasa.

Wabup Suiasa melanjutkan, dalam pelaksanaan ogoh-ogoh di Badung akan dilaksanakan penilaian, pembuatannya maupun parade dan sebagainya. Sedangkan untuk di desa akan diserahkan ke masing-masing desa, dan disesuaikan dengan kondisi yang ada di desa adat masing-masing. “Kami meminta dalam melaksanakan lomba atau parade ogoh-ogoh diupayakan untuk tidak menggunakan jalan utama, sehingga demikian desa adat dapat membuat rekayasa lalu lintas bekerja sama dengan pihak kepolisian dan untuk waktu maksimal pukul 22.00 Wita,” imbaunya.

“Jadi tidak ada sampai larut malam. Nanti desa adat setempat dapat mempersiapkan berdasarkan jumlah. Durasi waktu yang sudah di rekayasa sedemikian rupa harapannya dapat berjalan dengan baik,” imbuh wabup asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan ini.

Lebih lanjut dikatakan, pihaknya sudah mengimbau kepada semua pihak baik bendesa, perbekel, babinsa, dan bhabinkamtibmas di seluruh desa di Badung agar melaksanakan komunikasi dan koordinasi dengan pihak pengusaha, sehingga semua mempunyai komitmen dalam pelaksanaan seluruh rangkaian Catur Brata Penyepian di Badung ini berjalan khidmat, khusyuk, tertib, aman, dan nyaman. Tidak terjadi kasus-kasus atau hal-hal yang akan mengganggu kesucian, kenikmatan, kenyamanan, dan keamanan.

“Kita kawal Badung ini menjadi daerah yang memiliki toleransi tinggi, menjadi role model yang dilihat wisatawan dan perhatian bagi dunia luar,” tegas Wabup Suiasa. @ ind

Komentar