nusabali

Kinerja Penjualan Eceran Meningkat

  • www.nusabali.com-kinerja-penjualan-eceran-meningkat

DENPASAR, NusaBali - Kinerja penjualan eceran di Provinsi Bali menjelang akhir tahun 2023 dan memasuki tahun baru 2024 diperkirakan terus meningkat.

Hal itu sejalan dengan dengan semakin membaiknya kondisi perekonomian di Bali. Hal tersebut tercermin dari terkendalinya tingkat inflasi Provinsi Bali pada bulan November 2023 sebesar 2,77% (yoy) atau berada pada rentang sasaran inflasi sebesar 3%±1%.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Erwin Soeriadimadja menyampaikan tren peningkatan kinerja penjualan eceran di Bali terus terjadi dalam 9 (sembilan) bulan terakhir.

“Kenaikan ini sejalan dengan membaiknya kondisi perekonomian Bali yang tercermin dari ekonomi yang terus tumbuh positif,” jelasnya, Kamis (28/12).

Selain itu, peningkatan penjualan eceran pada bulan laporan juga disebabkan persiapan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru.

Sebelumnya disampaikan kinerja penjualan eceran  pada November 2023 diprakirakan meningkat dibandingkan periode sebelumnya. Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Bali pada November 2023 yang diprakirakan sebesar 106,9 atau secara bulanan meningkat 1,3% (mtm) dibandingkan dengan periode Oktober 2023 yang tercatat sebesar 105,6.

Dikatakan Erwin Soeriadimadja, tren positif kondisi perekonomian di Bali sejalan dengan perekonomian di skala nasional.

Menurut Erwin, hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 20 – 21 Desember 2023 mengelaborasi  perekonomian Indonesia tetap tumbuh baik dengan adanya dukungan oleh permintaan domestik.

Konsumsi rumah tangga dan investasi tetap tumbuh sejalan dengan keyakinan masyarakat dan berlanjutnya penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN). 

Perkembangan tersebut dikonfirmasi sejumlah indikator utama hingga bulan Desember 2023, seperti keyakinan konsumen, penjualan eceran, dan Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur.

Lebih lanjut, Erwin menambahkan meningkatnya kinerja penjualan ritel di Bali didorong  kenaikan pada seluruh kelompok barang terutama pada kelompok barang bahan bakar kendaraan bermotor 6,8% (mtm), sub barang lainnya 3,7% (mtm), kelompok barang budaya dan rekreasi 3,1% (mtm), serta kelompok barang peralatan informasi dan komunikasi 2,4% (mtm). K17.

Komentar