nusabali

Ribuan Jemaat Ikuti Misa Natal

Padati Paroki Maria Bunda Segala Bangsa dan Paroki Tritunggal Mahakudus

  • www.nusabali.com-ribuan-jemaat-ikuti-misa-natal

MANGUPURA, NusaBali - Perayaan Natal di Gereja Katolik Paroki Maria Bunda Segala Bangsa di Jalan Kuruk Setra Kompleks Puja Mandala Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, berlangsung meriah, Senin (25/12). Para jemaat terlihat antusias mendatangi Gereja Katolik yang berada di Kompleks Puja Mandala Nusa Dua.

Pastor Gereja Katolik Paroki Maria Bunda Segala Bangsa Romo Adianto Paulus Harun, mengatakan perayaan Natal tahun ini berjalan dengan lancar dan meriah. Sebanyak 2.500 umat hadir dalam perayaan tersebut. Kehadiran umat tidak hanya berasal dari Nusa Dua, tetapi juga dari luar Bali dan wisatawan asing.

“Perayaan Natal berjalan dengan baik, umat yang hadir sekitar 2.500 orang dan umat yang hadir bukan dari Nusa Dua tetapi juga ada yang dari luar Bali dan wisatawan asing,” ujar Romo Adianto saat ditemui seusai ibadah pada Senin (25/12) siang.

Lebih lanjut dikatakan, perayaan Natal tahun ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibanding tahun sebelumnya. Jumlah umat yang hadir meningkat sekitar 40 persen, dari 1.400 orang menjadi 2.500 orang. Romo Adianto menyebutkan bahwa situasi semakin baik dan dukungan cuaca yang bersahabat menjadi faktor utama peningkatan ini.

Terlebih, sebelum perayaan Natal, umat telah menjalani masa adven selama empat minggu. Saat itu, umat mempersiapkan diri untuk menyambut Kristus dalam perayaan Natal. Rangkaian ibadah tersebut melibatkan perarakan masuk yang berlangsung selama 1 jam 30 menit. Mengusung tema ‘Berjalan Bersama Sang Sabda Menuju Gereja Sinodal’ diharapkan semangat Natal tahun ini dapat memotivasi umat untuk tumbuh dalam iman, hidup bergereja, dan bersatu dalam mewujudkan kerajaan Allah di tengah dunia.

Ada yang unik dari perayaan Natal tahun ini, setelah ibadah Misa kedua selesai, sosok Santa Claus tetap menjadi bagian tak terpisahkan dalam perayaan Natal. Kemarin dalam sesi kedua perayaan, disiapkan 500 kado yang dibagikan kepada anak-anak untuk memeriahkan suasana.

“Setiap tahun selalu ada Santa Claus karena itu sangat erat dalam perayaan Natal. Kita juga di Puja Mandala ini selalu berkoordinasi, mendukung satu sama lain baik itu soal penyediaan tempat parkir atau juga menjaga kenyamanan dan keamanan bersama,” katanya.

Di tempat terpisah, ratusan jemaat Gereja Katolik Paroki Tritunggal Mahakudus Banjar Tuka, Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, juga melaksanakan Misa Natal pada Senin (25/12) pagi. Pada ibadah kedua, diikuti sekitar 600-an jemaat. Ibadah kedua dimulai pukul 08.30 Wita.

Foto: Perayaan Natal di Gereja Katolik Paroki Tritunggal Mahakudus Banjar Tuka, Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Senin (25/12) pagi.

Pastor Paroki Tritunggal Mahakudus Tuka, Romo Paskalis Nyoman Widastra SVD, mengatakan pada Hari Natal kemarin digelar sebanyak dua kali ibadah. Menurut Romo Widastra, momen Natal dipakai kesempatan untuk saling bertemu sesama umat Katolik, sehingga Natal tahun ini diikuti cukup antusias.

“Umat Katolik di Tuka ini tercatat ada 2.326 jemaat. Mahasiswa juga banyak di sini tapi mereka tidak terdaftar. Kalau Natal mereka tampak lebih banyak karena ibadah yang biasanya kita buat tiga kali, jadi dua kali. Ibadah pertama dan kedua masing-masing sekitar 600-an jemaat yang datang. Kalau Malam Natal kemarin (24/12) lebih banyak, sekitar 2.000-an,” ujarnya ditemui usai ibadah Misa Natal, kemarin.

Romo Widastra menambahkan, pesan khusus untuk Natal tahun ini adalah ‘Kemuliaan Bagi Allah dan Damai Sejahtera di Bumi’ yang bermakna meningkatkan hubungan umat dengan Tuhan dan juga hubungan dengan sesama. “Hubungan dengan Tuhan konteksnya peribadatan-peribadatan dilakukan secara maksimal. Kemudian ada tanggung jawab sosial di tengah-tengah masyarakat soal perdamaian. Apalagi ini menjelang Pemilu, kita juga berdoa supaya berjalan dengan baik dan akhirnya kita mendapatkan pemimpin yang betul-betul sesuai dengan konteks Indonesia dalam keberagamaan,” kata Romo Widastra.

Sementara Bendesa Adat Tuka Gede Sutarya, mengatakan sikap toleransi dan kolaborasi di Banjar Tuka berjalan dengan harmonis. Dalam hal ini, Desa Adat Tuka juga turut berpartisipasi membantu keamanan dengan mengerahkan Bankamda.

“Kalau pecalang itu memiliki fungsi yang fokusnya pada kegiatan di pura. Sedangkan kalau Bankamda itu gabungan, jadi fungsinya untuk keamanan secara umum. Misalkan ada acara pernikahan, atau acara seperti perayaan Natal ini. Pada intinya, kami saling kolaborasi dan hidup berdampingan,” ujarnya. 7 ol3, ind, ol1

Komentar