nusabali

Perajin Butuh Fasilitas Tempat Pameran Strategis

Pameran Bali Bangkit Segera Berakhir

  • www.nusabali.com-perajin-butuh-fasilitas-tempat-pameran-strategis

DENPASAR, NusaBali - Program ‘Pameran Bali Bangkit’ di Art Center atau Taman Budaya Denpasar, akan berakhir akhir Desember ini. Para perajin tidak tahu kelanjutan program tersebut. Namun demikian, mereka berharap tetap bisa berpameran untuk mempromosikan sekaligus memasarkan produk-produknya.

Tidak saja di tempat yang representatif, namun juga sudah dikenal masyarakat. Baik masyarakat lokal, regional dan manca negara.

“Kalau kita berharap bisa terus berpameran,” ujar I Nyoman Sudira, perajin kain endek dari Desa  Gelgel, Klungkung, Minggu (17/12). Dia mengiyakan pameran ‘Bali Bangkit’ akan berakhir pada Desember.

Untuk diketahui Pameran Bali Bali Bangkit tahun 2023 lalu merupakan yang ke -7  berakhir Oktober lalu. Setelah itu tidak angggaran lagi di Pemprov Bali. 

Para perajin, pelaku IKM/UMKM  secara swadaya melanjutkan berpameran selama 2 bulan, sejak November – Desember. Sehingga sampai dengan 31 Desember, waktu untuk berpameran otomatis berakhir.

“Kami belum tahu kelanjutannya. Namun sayang kalau berakhir,” ujar Sudira.

Sebelumnya hal senada disampaikan I Ketut Sudiana, perajin perak asal Celuk, Sukawati, Gianyar.

“Tempat ini sudah dikenal masyarakat. Dan produk yang  dipamerkan di sini bisa dikatakan ‘branded’ semua. Karena  produk kami sebelumnya sudah melalui proses kurasi,” ungkap Sudiana. 

Dia mengaku pemasaran produk kerajinan perhiasan emas dan peraknya, terbantu dengan berpameran di Taman Budaya, Denpasar.

“Selain itu yang pameran adalah perajin. Kami semua perajin di sini.  Tidak ada pengusaha,” ujarnya menyebut peserta pameran berjumlah 80 orang. Selain di  hall Gedung Ksirarnawa, pameran ‘Bali Bangkit’ menempati ruang pameran Ardha Candra di timur.

Anak Agung Sagung Anie Asmoro, perajin lainnya berharap sama.

“Harapannya setelah Desember ini kegiatan pameran tidak putus,”  ujar perajin tas ini.

Dikatakan  perajin atau pelaku IKM/UMKM boleh jadi sudah punya work shop. Namun dengan pameran bareng di Art Center, perajin jadi terkoordinir. “Kalau umpamanya putus (berakhir) dimana lagi harus berpameran?,”  ujarnya.

Masyarakat atau tamu  yang datang sudah bisa langsung melihat dan menyaksikan aneka produk industri kerajinan Bali.

“Jadi sekali datang sudah bisa langsung melihat semuanya,” ujar Gung Anie, sapaan AA Sagung Anie Asmoro.  Karena itulah dia berharap perajin tetap bisa berpameran Art Center. K17.

Komentar