nusabali

Dispar Warning Pengelola Objek Wisata

Cek dengan Cermat Fasilitas Keselamatan Saat Libur Nataru

  • www.nusabali.com-dispar-warning-pengelola-objek-wisata

Wisatawan diharapkan bisa menyebar atau terdistribusi ke destinasi-destinasi di seluruh Bali untuk mengurangi krodit dan kemacetan lalin pada masa libur Nataru

DENPASAR, NusaBali
Dinas Pariwisata (Dispar) Bali mewanti-wanti pengelola pariwisata mengecek dengan cermat fasilitas-fasilitas keselamatan dan keamanan objek wisata jelang puncak liburan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru). Sementara terkait kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) ke Bali dari bulan Januari-November 2023 mencapai 4,8 juta orang, tepatnya 4.799.276 orang. Dengan jumlah 4,8 wisman tersebut, kunjungan wisman ke Bali dalam 11 bulan sudah melampaui target yang ditetapkan pemerintah pusat sebanyak 4,5 juta wisman tahun ini. 

“Bali telah melampaui target 4,5 juta,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Bali, Tjokorda Bagus Pemayun, Kamis (7/12). Dia pun optimis sebanyak 5,5 juta wisman bisa tercapai sampai dengan Desember 2023. “Ini kunjungan bulan Desember sedang berjalan,” ujar pejabat asal Gianyar ini. Dari 4,8 juta wisman itu, wisman asal Australia yang terbanyak mencapai 1.291.652 orang. Disusul wisman asal India di tempat kedua dengan jumlah kunjungan 394.428 orang. Terbanyak ketiga wisatawan China berjumlah 253.255 orang. Untuk sementara jumlah kunjungan wisman paling sedikit adalah wisatawan asal Kanada sebanyak 54.776 orang atau peringkat terakhir dari 20 besar negara asal wisman yang datang ke Bali.

Selain tentang jumlah kunjungan wisman periode Januari-November, Tjok Bagus Pemayun juga menyampaikan kesiapan Bali dalam hal ini Dinas Pariwisata (Dispar) mengantisipasi peningkatan kunjungan wisatawan pada liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang segera tiba. Di antaranya pengecekan sarana dan fasilitas keamanan dan keselamatan di destinasi wisata maupun daya tarik dan industri lainnya yang menjadi tujuan kunjungan.

Kepada Kabupaten/Kota diminta untuk mengecek dengan baik. “Pastikan semua aman,” tegas Tjok Bagus Pemayun yang saat dihubungi sedang menuju Desa Wisata Pengelipuran, Bangli dalam rangka pembukaan Penglipuran Village Festival (PVF) 2023. Demikian juga kepada industri, melalui asosiasi masing-masing diingatkan hal yang sama, tentang antisipasi menyangkut keamanan dan keselamatan fasilitas wisata. Kata dia, kepada industri maupun asosiasi pariwisata diminta untuk saling mengingatkan satu sama lain.

Selain itu Tjok Bagus Pemayun mengingatkan kembali, Bali memiliki Satgas Pariwisata (SK Gubernur Bali Nomor 370/03-L/HK/2023). Kata dia, Satgas itu tetap bekerja, di antaranya melakukan pengawasan dan penertiban. “Dan langsung bisa mengambil tindakan terhadap pelanggaran sesuai tupoksinya,” ungkapnya. Menurutnya Satgas Pariwisata terdiri atas unsur-unsur instansi/OPD Pemprov, instansi vertikal dan industri pariwisata diwakili asosiasi, seperti PHRI, Asita, HPI dan lainnya dalam lingkup Gabungan Industri Pariwisata (GIPI) Bali. Tentang kewaspadaan terhadap wabah pneumonia atau radang paru-paru yang disebutkan mewabah di China, Tjok Bagus Pemayun mengatakan sudah berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara I Gusti Ngurah Rai. “Itu kita sudah koordinasi, untuk mengantisipasi,” ujarnya. Tujuannya mengecek pergerakan kedatangan wisatawan tentang kondisi kesehatannya. “Seperti dengan pengecekan suhu badan,” terangnya.

Wisatawan berjalan mengelilingi taman bunga saat berkunjung di The Blooms Garden, Bedugul, Tabanan, Bali. -ANTARA

Intinya sesuai dengan imbauan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yang sebelumnya sudah menanggapi perkembangan wabah pneumonia di China. “Kalau memang batuk-batuk harus memakai masker atau kalau pekerja barangkali merasa kurang sehat atau gejala lainnya jangan memaksakan diri. Patuhi anjuran,” ujarnya.

Terpisah Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali, Ida Bagus Agung Partha Adnyana mengatakan kemacetan diharapkan menjadi atensi Pemerintah melalui instansi atau dinas terkait. “Kita harapkan ada solusi bagaimana mengatasi kemacetan,” ujarnya. 

Hal tersebut penting, karena diprediksi volume kendaraan akan meningkat lebih dibandingkan hari biasa. Terutama kedatangan kendaraan dari luar daerah yang mengangkut wisatawan, yakni wisatawan domestik. “Kalau ndak salah, tolong dicek lagi. Tahun lalu kan ada sekitar 10.000-an unit tambahan kendaraan yang masuk (ke Bali),” ujar tokoh pariwisata asal Sanur, Denpasar ini.

Sementara terkait volume kedatangan wisatawan saat ini, menurut Gus Agung, belum ada pergerakan yang signifikan. Selanjutnya dia berharap wisatawan menyebar terdistribusi ke destinasi-destinasi di seluruh Bali. “Kita harapkan tidak numplek di Bali selatan,” ujarnya. Kawasan wisata Bali selatan, meliputi Badung, Denpasar dan Gianyar.

Penyebaran kunjungan itu, menurut Gus Agung salah satu upaya mengurangi krodit atau kemacetan lalin pada masa liburan Nataru. Selain tentunya berdampak terhadap perekonomian di destinasi-destinasi di luar kawasan Bali selatan. Maksudnya minimal peningkatan pendapatan dari warga sekitar destinasi wisata yang dikunjungi. “Jadi kita berharap kunjungan wisatawan bisa lebih merata,”  kata Gus Agung. 7 k17

Komentar