nusabali

Capres-Cawapres Saling Mendampingi Saat Debat

  • www.nusabali.com-capres-cawapres-saling-mendampingi-saat-debat

JAKARTA, NusaBali - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari mengatakan calon presiden (capres) akan sepenuhnya berbicara selama debat khusus capres; begitu juga saat debat khusus cawapres, yang akan berdebat penuh adalah cawapres. Namun demikian, lanjut Hasyim, KPU mempersilakan setiap pasangan calon (paslon) untuk berdiskusi terlebih dahulu sebelum berbicara dalam debat masing-masing.

"Soal beliau berdiskusi atau tidak kan urusan capres-cawapres; yang bicara saat debat capres, ya, capres yang bicara. Saat debat cawapres, yang bicara itu, ya, cawapres," kata Hasyim dalam konferensi pers usai rapat koordinasi dengan tim kampanye tiga pasangan calon peserta Pilpres 2024 di Jakarta, Rabu (6/12). Hasyim mengatakan dalam setiap pelaksanaan debat capres-cawapres nanti, semua paslon akan saling mendampingi.

"Intinya hadir, pasangan calon hadir. Kemudian, soal nanti tampilnya didampingi atau tidak, nanti kami bicarakan bagaimana," tambahnya. Hasyim kembali menegaskan bahwa saat debat capres, maka yang diperbolehkan berbicara adalah capres saja dan juga berlaku sebaliknya.Terkait posisi capres, ketika cawapres sedang berdebat, ialah berada di samping cawapres. "Tetapi, intinya, yang bicara boleh dikatakan sepenuhnya kalau debat capres, ya, sepenuhnya capres. Kalau cawapres, sepenuhnya cawapres. Namanya didampingi, ya, di sebelahnya kan," tegasnya.

Selanjutnya, KPU akan menyusun pedoman teknis debat secara tertulis dan menyampaikan ke masing-masing tim paslon. "Pedoman teknis sudah ada. Nanti soal alur dan segala macam dalam 120 menit itu seperti apa, tadi sudah kami bahas. Nanti, secara tertulis, teknisnya akan kami susun dan kami sampaikan kepada masing-masing tim pasangan calon supaya masing-masing pasangan calon mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik," ujarnya. Hasyim menjelaskan debat pertama, ketiga, dan kelima merupakan debat capres; sedangkan debat kedua dan keempat ialah debat antarcawapres.

Dalam setiap sesi debat, KPU hanya memperbolehkan 50 orang dari timses masing-masing paslon. "Yang berikutnya, topik kelima yang jadi bahan pembicaraan adalah masing-masing tim pasangan calon akan diberikan kesempatan untuk tim yang hadir itu maksimal adalah 50 orang," kata Hasyim. Hasyim menyebut daftar siapa saja timses yang akan hadir saat debat merupakan kebebasan dari ketiga paslon. Namun, dia menegaskan hanya ada 50 orang dari timses yang dapat menghadiri jalannya debat tersebut.

Foto: Suasana rapat tertutup antara KPU dengan masing-masing Timses Capres-Cawapres. -ANTARA

"Jadi KPU akan menyiapkan undangan kepada tim pasangan calon 1, 2, dan 3, 50 orang. Nah tentang siapa-siapanya kami serahkan kepada masing-masing pasangan calon tentang siapa yang akan diundang atau diberikan undangan tersebut," ucapnya.

Hasyim Asy'ari menambahkan tak ada usulan debat menggunakan Bahasa Inggris dari ketiga timses. "Nggak ada yang mengusulkan itu (debat pakai bahasa Inggris)," kata Hasyim. Hasyim mempersilakan jika saat debat pasangan capres-cawapres menggunakan Bahasa Inggris. Namun, dia menegaskan usulan itu tak muncul dalam rapat bareng ketiga timses paslon hari ini. "Kalau mau jawab pakai Bahasa Inggris juga boleh. Tapi, kan rakyat kita bahasanya Bahasa Indonesia," ucapnya. 

Sebelumnya, Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Sumatera Barat (Sumbar), Andre Rosiade, mengusulkan debat capres-cawapres ada yang menggunakan bahasa Inggris. Andre menyebut calon yang terpilih nantinya harus memiliki kecakapan dalam pergaulan internasional. "Kami tegaskan kami tidak takut menghadapi debat capres cawapres, apapun keputusan KPU, bahkan kami mengusulkan dibuat debat dalam bahasa Inggris," kata Andre dalam keterangannya, Senin (4/12) lalu. 

Andre kemudian membeberkan alasannya terkait usulan itu. Dia mengatakan Presiden dan Wakil Presiden terpilih harus menguasai isu geopolitik dan cakap dalam pergaulan internasional. Andre menekankan pasangan Prabowo-Gibran siap untuk menghadapi debat. Pihaknya juga siap menghadapi segala format debat, termasuk dalam bahasa Inggris. Menanggapi wacana debat capres pakai Bahasa Inggris, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menanggapi tantangan kubu pasangan calon lain yang siap menggunakan Bahasa Inggris saat debat capres-cawapres Pemilu 2024. "Kita ini kan ada Sumpah Pemuda, mereka lupa itu dengan Sumpah Pemuda," kata Hasto di Posko Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Jakarta, Rabu kemarin.

Hasto menambahkan negara-negara maju memiliki kultur bangsanya masing-masing. "Jadi, jangan ubah kultur bangsa ini hanya dengan kemudian melupakan jati diri kita. Ingat, bahwa dengan bahasa persatuan kita ini, Indonesia mampu mengikatkan diri di dalam proses komunikasi lahir batin," kata Hasto. Hasto juga memastikan pasangan calon presiden-wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud Md siap menghadapi debat, sesuai aturan pada peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU). Ia memastikan capres Ganjar telah terbukti kiprahnya pada Pemilihan Gubernur Jawa Tengah pertama dan kedua, serta pengalaman menjadi anggota legislatif. Selain itu Mahfud Md telah berpengalaman di tiga lembaga negara, yang menunjukkan kedua pemimpin ini sangat siap.

"Maka kami berharap debat tetap sesuai dengan apa hang tertulis di dalam PKPU. Jangan mengubah peraturan yang terkait dengan debat ketika proses sudah berjalan," ujar Hasto.


Untuk diketahui debat pertama akan dilaksanakan pada tanggal 12 Desember 2023 dengan tema hukum, hak asasi manusia (HAM), pemerintahan, pemberantasan korupsi, dan penguatan demokrasi. Debat kedua digelar pada 22 Desember 2023 dengan tema pertahanan, keamanan, geopolitik, dan hubungan internasional. Debat ketiga diselenggarakan pada 7 Januari 2024 dengan tema ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital, kesejahteraan sosial, investasi, perdagangan, pajak, infrastruktur, keuangan, dan pengelolaan APBN.

Debat keempat pada 21 Januari 2024 dengan tema energi, sumber daya alam, pajak karbon, pangan, lingkungan hidup, dan agraria serta masyarakat adat. Terakhir, debat kelima pada 4 Februari 2024 mengusung tema teknologi informasi, peningkatan pelayanan publik, hoaks, intoleransi, pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan. 7 ant

Komentar