nusabali

RI Produsen Kelapa Terbesar ke-2 di Dunia

  • www.nusabali.com-ri-produsen-kelapa-terbesar-ke-2-di-dunia

LAMPUNG, NusaBali - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan industri kelapa Indonesia memiliki potensi yang cukup besar. Hal itu terlihat dari jumlah produksi kelapa Indonesia yang tergolong besar di dunia.

Data International Coconut Community (ICC) 2023 menyebutkan, Indonesia berada di peringkat ke-2 sebagai negara yang memproduksi kelapa terbesar di dunia. Secara angka produksi Indonesia sebesar 2,86 juta metrik ton (pangsa 24%). Serta Indonesia eksportir terbesar ke-2 di dunia sebesar US$ 2,11 milliar (pangsa 13,59%).

"Kelapa dikenal sebagai pohon kehidupan. Semua bagian tanaman, daging, air, tempurung, sabut dan batangnya dapat diolah dan dijual di pasar lokal dan internasional," kata Zulhas di acara 59th ICC Session & Ministerial Meeting, Bandar Lampung, seperti dilansir detikcom, Selasa (5/11).

"Ini alasan kenapa kelapa memiliki peran penting secara ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan," sambungnya.

Meskipun begitu, Zulhas yang juga Ketum PAN ini mengakui masih ada sejumlah tantangan yang mesti dihadapi oleh industri ini. Tantangan yang hadir harus segera diatasi sehingga produk kelapa dan turunannya mampu diserap oleh pasar global.

"Namun produk kelapa dan turunannya masih menghadapi tantangan di pasar global. Banyak permasalahan seperti rendahnya harga kelapa di tingkat petani, terganggunya rantai pasok untuk industri pengolahan, dan menurunnya produktivitas petani kelapa," terang Zulhas.

Oleh karena itu, dia meminta agar pelaku usaha besar turut menyerap hasil produksi kelapa dari petani. Sehingga para petani bisa merasakan kesegaran dari hasil jeripayah mereka.

"Kita hubungin juga industri agar bisa menampung hasil-hasil pertanian. Tidak menanam kelapa sendiri tapi membeli dari petani itukan bagus sekali," jelasnya.

Sebagai informasi, ICC merupakan organisasi kerja sama antarnegara penghasil kelapa yang diluncurkan oleh United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP) pada 1969. Organisasi ini dibentuk untuk meningkatkan kerja sama dalam bidang produksi, pengolahan, penelitian, dan pemasaran kelapa dan produk kelapa.

Acara 59th ICC Session & Ministerial Meeting turut dihadiri oleh Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, pewakilan pengusaha industri kelapa dari sejumlah negara, jajaran Kemendag, dan Pemprov Lampung. 7

Komentar