nusabali

Kepala Bapanas Janji Bakal Tekan Impor Pangan

  • www.nusabali.com-kepala-bapanas-janji-bakal-tekan-impor-pangan

JAKARTA, NusaBali - Arief Prasetyo Adi ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pengawas Perum Bulog menggantikan Bayu Krisnamurthi. Arief yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) itu mengatakan, terobosan yang akan dia lakukan adalah menekan impor pangan di Tanah Air.

"Harus ada terobosan. Kalau kerja biasa saja, Indonesia pasti akan kekurangan beras. Karena itu perlu mempercepat tanam, pindahkan ekonominya ke Indonesia," ujar Arief seperti dilansir Tempo, Sabtu (2/12).

Dia menjelaskan pada akhir tahun 2023 hingga April 2024 mendatang adalah masa kritis bagi pertanian di Indonesia. Sebab, produksi dalam periode tersebut diperkirakan masih rendah. Hal tersebut yang membuat berbagai harga kebutuhan pokok naik, khususnya beras.

Sementara itu, Arief berujar apabila pemerintah melakukan impor berlebih, maka harga hasil produksi petani lokal akan jatuh. Karena itu, ia menekankan langkah importasi pangan harus dilakukan secara terukur.

Rendahnya produksi di dalam negeri, menurut Arief, juga membuat terjadinya perebutan stok padi antara Bulog dan perusahaan penggilingan padi. Imbasnya, harga beras meningkat hingga banyak perusahaan penggilingan padi yang tutup.

Dengan menggenjot produksi di dalam negeri, Arief mengatakan Bulog dan perusahaan penggilingan padi pun tak akan kekurangan stok padi. Sebab begitu hasil panen petani berlimpah, Bulog akan menyerapnya dan menghentikan impor beras.

"Tapi kalau menanamnya cuma 500 hektare hasilnya 1 juta tom, ya kami berebut sama penggiling padi, mati semua penggiling padi," ujarnya.

Selain beras, Arief pun berharap seluruh tanaman pangan yang bisa ditanam di Indonesia tak lagi impor. Dengan demikian, ia menekankan harus ada sinergi antara kementerian dan lembaga di bidang pangan.

Sebab meskipun keputusan impor adalah langkah yang mudah, ia menilai masalah baru akan muncul apabila nilai tukar dolar sedang tinggi atau negara pengimpor tengah menghentikan ekspor pangannya.

"Kalau impor kan ekonominya di luar negeri. Maka fokusnya mestinya dalam negeri, apa aja yang bisa ditanam di Indonesia. Jadi itu harus ada midsetnya di kita semua," ucapnya. 7

Komentar