nusabali

PDIP Makin Yakin 95 Persen di Bali

Ganjar-Mahfud Dapat Tambahan ‘Amunisi’ dari Muhammadiyah

  • www.nusabali.com-pdip-makin-yakin-95-persen-di-bali

Hasto Kristiyanto sempat membacakan 3 pantun yang menyingung soal baliho, ibu pertiwi, hingga Prabowo.

DENPASAR, NusaBali
PDI Perjuangan (PDIP) makin yakin akan memenangkan Pilpres 2024 tembus 95 persen di Bali. Sebab, pasangan Capres-Cawapres, Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang diusung PDIP, PPP, Hanura, dan Perindo mendapatkan tambahan ‘amunisi’ alias dukungan dari Forum Komunikasi Keluarga Besar Angkatan Muda Muhammadiyah (Fokus AMM) Bali. Dukungan itu dideklarasikan di Jalan Moh Yamin, Niti Mandala, Denpasar, Sabtu (4/11) sore.

Tak tanggung-tanggung deklarasi dihadiri langsung Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto. Hasto didampingi Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster, Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali Dewa Made Mahayadnya alias Dewa Jack, Ketua Bappilu DPD PDIP yang juga anggota Fraksi PDIP DPR RI Dapil Bali I GN Alit Kusuma Kelakan, Ketua DPD Perindo Bali Komang Purnama, Sekretaris DPD Hanura Gede Wirajaya Wisna, dan sejumlah pengurus parpol koalisi pengusung Ganjar-Mahfud.

Naskah deklarasi dukungan terhadap Ganjar-Mahfud dibacakan terlebih dulu oleh Ketua Fokus AMM Bali Ikhwan Syah Nasution. Setelah itu, dilanjutkan penandatanganan naskah deklarasi secara bersama-sama. Selanjutnya, Ketua Fokus AMM Bali Ikhwan Syah Nasution menyerahkan naskah deklarasi dukungan kepada Ganjar-Mahfud kepada Hasto dan Koster.  

Ikhwan di hadapan Hasto dan Koster serta pengurus parpol koalisi lainnya mengatakan, bagi keluarga besar alumni AMM Bali, dalam politik kehidupan berbangsa dan bernegara harus dilandasi nilai luhur, nilai moral, serta nilai-nilai keadilan. “Ini menjadi menarik, kita mendengar saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Bali, ada baliho hilang dan tergantikan dengan baliho parpol yang mengusung putra Bapak Presiden (Gibran Rakabuming Raka) sebagai cawapres. Menurut hemat kami ini mencerminkan hilangnya nilai-nilai keadaban,” ujar pria asal Sumatra Utara yang menetap di Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung ini.

Ikhwan menegaskan, bagi alumni AMM Bali bahwa moral sangat mutlak, tidak bisa ditawar-tawar lagi. “Rekam jejak, kredibilitas, menjadi syarat utama menjadi kriteria calon pemimpin bangsa. Kami di sini berdiri dengan sebuah keyakinan Indonesia akan maju, akan bergerak unggul di bawah kepemimpinan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD,” kata Ikhwan.

“Atas nama keluarga besar Alumni Angkatan Muda Muhammadiyah, kami menyatakan dukungan kepada Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebagai Capres-Cawapres,” tegas Ikhwan.

Dalam naskah deklarasi yang diserahkan, AMM Bali berharap pasangan Ganjar-Mahfud MD mengawal dan merawat kebhinekaan, menjaga toleransi dalam keberagaman beragama, etnik maupun budaya demi terwujudnya kesatuan bangsa yang damai dan harmoni.

Selain itu, AMM Bali juga berharap pasangan Ganjar-Mahfud komitmen memberantas korupsi, penegakan hukum dan mewujudkan bangsa yang maju dan beradab. “Keluarga besar Alumni Angkatan Muda Muhammadiyah siap mengawal visi misi Ganjar Pranowo-Mahfud MD jika terpilih sebagai presiden dan wakil presiden periode 2024-2029,” ucap Ikhwan saat membacakan deklarasi dukungan.

Hasto dalam pidato politiknya sangat sepakat dengan pernyataan Ikhwan. Kata dia, Bali sangat dekat dengan kultur dan nilai-nilai keagamaan. “Ketika pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud dideklarasikan, pasangan ini adalah pasangan yang lahir dalam kontemplasi mendalam. Bukan untuk kepentingan PDIP semata. Namun untuk seluruh anak bangsa,” ujar Hasto.

Peraih gelar doktor di Universitas Pertahanan (Unhan) ini menyebutkan pasangan Ganjar dan Mahfud akan saling mengisi. Mahfud adalah pendekar hukum, pembela wong cilik, serta seorang hakim yang berprestasi dan konsisten dalam penegakan hukum. Sementara Ganjar, kata Hasto adalah sosok pemimpin yang berprestasi dalam mengentaskan kemiskinan ketika menjabat Gubernur Jawa Tengah.  “Ganjar dan Mahfud akan bergerak cepat membangun sumber daya manusia Indonesia (SDM) Indonesia untuk kemajuan bangsa,” kata mantan Wasekjen DPP PDIP ini.

“Membangun SDM Indonesia ini harus jelas punya komitmen. Bagaimana mau menjadi pemimpin, sementara ketika jadi pemimpin malah memanipulasi hukum. Ambisi kekuasaan berlebihan, rakyat mencatat dan rakyat peka dengan hati nurani para elite pemimpin kita. Ada yang menggunakan manipulasi hukum demi keluarga. Guru besar, mahasiswa, tokoh demokrasi, ahli hukum tata negara akan mencatatnya,” sindir Hasto.

Hasto menyebutkan, ada anggota partai yang baru dua hari gabung, langsung terpilih sebagai ketua umum, balihonya ada di mana-mana. “Nilainya berapa, siapa yang masang, beredar di seluruh Bali. Pengurusnya saja tidak ada yang kenal. Ini jadi pertanyaan,” tegas politisi asal Jogjakarta ini.

Hasto mengatakan, dukungan Muhammadiyah terhadap Ganjar-Mahfud semakin meyakinkan partai koalisi pengusung akan bisa memenangkan Pilpres 2024. Hasto membeber sejarah bahwa antara Bung Karno (Presiden pertama RI Ir Soekarno) dan Muhammadiyah punya hubungan yang sangat kokoh.

Kata dia, Bung Karno dekat dengan tokoh Muhammadiyah yakni Ahmad Dahlan. Menurut Hasto, Bung Karno pernah menjadi pengurus Muhammadiyah. “Ibu Fatmawati (istri Bung Karno) juga pernah sebagai pengurus Muhammadiyah. Bahkan ketika wafat, Bung Karno meminta petinya diisi simbol Muhammadiyah. Selain dengan Muhammadiyah, Bung Karno dekat dengan Nahdlatul Ulama (NU). Inilah kekuatan agama dan moral yang memperkuat nilai-nilai kebersamaan. Ini menjadi modal, dengan kekuatan, kebenaran akan tampil,” ucap Hasto.

Hasto juga menyinggung soal Indonesia merupakan negara yang melahirkan pemimpin yang  berproses dari bawah. Kata dia, walaupun ada anak muda tampil tetap disiapkan dari bawah. “PDI Perjuangan mencetak pemimpin dari sekolah partai. Anak-anak muda Indonesia kita gembleng dengan tempaan dan gelombang ujian. Maka dia akan menjadi pemimpin yang hebat. Bung Karno itu lahir dari tempaan. Perjuangan berat hingga mendirikan parpol sehingga membawa kemerdekaan bangsa Indonesia,” kata Hasto saat wawancara dengan awak media.

Saat menerima dukungan dari Forum Alumni Angkatan Muda Muhammadiyah tersebut, Hasto sempat menyampaikan tiga pantun. Pantun itu menyinggung soal sikap pemerintah yang mencopot baliho Ganjar-Mahfud, pihak yang melukai kasih Ibu Pertiwi, hingga Prabowo Subianto.

“Pertama. Pulau Bali Pulau Dewata. Masyarakatnya ramah terbuka pada siapa saja. Namun ada yang tega merusak suasana. Melepas baliho dan bendera sebagai cermin ketidakadilan nyata,” kata Hasto dalam keterangan tertulis yang diterima NusaBali.

“Pantun kedua, Bali bumi spiritual terkenal di dunia. Masyarakatnya religius dengan kultur khas Indonesia. Di sini berlaku hukum karmapala. Bagi siapa pun yang cederai kasih Ibu Pertiwi demi perpanjangan kuasa,” tambah Hasto.

“Pak Prabowo punya jurus menggoda. Bujuk rayunya pindahkan dukungan satu keluarga. Di sini kita memantapkan jiwa raga. Dukung Ganjar-Mahfud MD dengan semangat menyala-nyala,” ucap Hasto membacakan pantun ketiganya.

Menurut Hasto, tiga pantun ini merupakan suasana hati dirinya dan akar rumput yang ditemuinya di Bali. Hasto mengatakan harus menyampaikan hal ini karena memang di Bali ini juga menjadi ruang ekspresi untuk menyampaikan kejujuran nurani.

Sementara Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster menyebutkan target kemenangan pasangan Ganjar-Mahfud MD di Bali belum bergeser dari target awal yakni 95 persen. Koster dengan percaya diri mengatakan target tersebut akan dibuktikan saat Pilpres 2024 mendatang. “Masih yakin. Yakin lah (capai kemenangan 95 persen di Bali, Red),” ujar Koster saat dikonfirmasi NusaBali ketika bergegas mengantar Hasto ke mobilnya. 7 nat, k22

Komentar