nusabali

PDAM Polisikan Pengrusak Pengatur Air

  • www.nusabali.com-pdam-polisikan-pengrusak-pengatur-air

BANGLI, NusaBali - Valve (alat pengaturan air) milik Perumda Air Minum Tirta Danu Arta (PDAM) Bangli dirusak oknum tidak bertanggung jawab. Atas pengrusakan tersebut, Perumda Tirta Danu Arta melapor ke Polsek Kintamani, Bangli.

Informasi terhimpun, valve di ruas jalan Gunung Jebuh, Desa Batur, Kecamatan Kintamani, diketahui dirusak pada Sabtu (28/10). Direktur Perumda Air Minum Tirta Danu Arta, Dewa Gde Ratno Suparsa Mesi saat dikonfirmasi membenarkan terjadinya pengrusakan valve tersebut. Pihaknya mengetahui terjadi pengrusakan setelah menerima laporan dari petugas lapangan.

"Valve berfungsi untuk mengatur pendistribusian air ke wilayah layanan. Valve ini ditutup dengan cara di urug dengan koral, tinggi urugan koral sekitar 40 cm, tentu kejadian tersebut mengganggu pelayanan," jelasnya Minggu (29/10)..

Pasca kejadian pihaknya telah melakukan perbaikan valve yang dirusak. Selain itu,  pihaknya melaporkan ke Polsek Kintamani. "Kasus pengrusakan sudah kami laporkan ke Polsek KIntamani, kami masih menunggu  penanganan kasus yang dilakukan oleh petugas," ujarnya.

Direktur asal Kelurahan Kawan, Kecamatan Bangli ini mengaku jika langkah pelaporan kasus pengrusakan ini tiada lain agar kasus serupa tidak terulang lagi di kemudian hari. Selain itu, memberikan rasa aman bagi petugas kami saat jalankan tugas di lapangan.

Terlebih lagi, pada musim kemarau panjang mengakibatkan terjadinya penurunan debit. Dalam kondisi normal debit air Pebini yakni 40 liter per detik sedangkan saat ini debit air 30 liter per detik.

Mengatasi turunnya debit sumber mata air Pebini, maka dalam pendistribusian air ke pelanggan di wilayah Kintamani akan dilakukan dengan pola bergilir dengan pembagian dua hari sekali.

Giliran hari pertama pendistribusian air menyasar wilayah, Lutungan, Kayukapas, Wanagiri Paket dan Culali serta wilayah Petung dan Sekardadi. Sedangkan untuk hari ke dua menyasar wilayah Banah, Tandang, Batur, Tabih, Binyan dan Munduk Waru. "Untuk wilayah Suter, Pelesatan dan Abang Songan serta Klatkat mengikuti giliran hari pertama. Begitu seterusnya hingga kondisi debit air kembali normal," terangnya.

Ditambahkan, penurunan debit air di sumber mata air Pebini  yang merupakan siklus tahunan, maka pihaknya akan melakukan penambahan produksi dengan cara normalisasi sumber mata yang baru. “Akhir tahun ini optimalisasi sumber mata air  yang baru akan kelar pengerjaanya dengan penambahan produksi tentu akan dibarengi dengan peningkatan pelayanan," imbuhnya. 7esa

Komentar