nusabali

Sampah Menumpuk di Setra Asem Celagi Kuta

Pemkab Badung Rancang Bangun TPST di Sangeh

  • www.nusabali.com-sampah-menumpuk-di-setra-asem-celagi-kuta

Anggaran yang disiapkan sekitar Rp 260 miliar, dengan menggunakan teknologi dari Jepang.

MANGUPURA, NusaBali
Dampak terbakarnya TPA Suwung, belakangan ini marak tumpukan sampah bermunculan di wilayah Badung. Salah satunya di kawasan Setra Asem Celagi, Pantai Kuta, Kelurahan/Kecamatan Kuta.

Berdasarkan pantauan, Jumat (20/10) siang, keberadaan sampah di kawasan Setra Asem Celagi menumpuk semenjak TPA Suwung terbakar beberapa waktu lalu. Keberadaan sampah yang menumpuk itu sangat menganggu pemandangan. Apalagi di sekitar lokasi juga banyak wisatawan yang melintas.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Badung I Nyoman Adi Arnawa, tak menyangkal kemunculan TPS liar yang bermunculan setelah TPA Suwung terbakar, termasuk di wilayah Kuta. Menyikapi hal itu, saat ini pemerintah telah mengambil berbagai langkah agar persoalan sampah bisa teratasi. Menurut dia berdasarkan hasil rapat dengan Provinsi Bali, opsi pembuangan sampah di Badung diarahkan ke TPA Kelanting (Tabanan) dan TPA Temesi (Gianyar). Namun tidak semuanya sampah di Badung diarahkan ke dua TPA itu, lantaran Badung juga melakukan pengolahan melalui TPST Mengwi. “Saya juga sudah perintahkan Kadis LHK untuk memaksimalkan TPS3R di desa dan kelurahan,” tegas Adi Arnawa.

Menurut Adi Arnawa, untuk mengantisipasi kemunculan TPA liar di sejumlah wilayah di Badung, pihaknya juga meminta Dinas LHK Badung untuk segera menyosialisasikan ke masyarakat terkait kesiapan TPST Mengwi. Selain itu di Tabanan, katanya, juga sudah menyiapkan lahan yang siap menerima sampah. “Intinya kami akan mengupayakan agar tidak sampai muncul timbunan sampah yang cukup lama. Sebab kondisi itu dapat menurunkan citra pariwisata, kalau tidak ditangani maksimal,” katanya.

Sesuai instruksi Bupati Badung dalam penanganan darurat sampah, lanjut Adi Arnawa, pada 2024 akan dibangun tambahan TPST di Badung. Rencananya TPST akan dibangun di wilayah Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal. Sebab di sana pemerintah Provinsi Bali telah mewakafkan lahannya seluas 1,8 hektar untuk dipergunakan Badung dalam penanganan sampah. Pembangunan itu sudah dirancang dan siap dipasang di anggaran tahun 2024.

“Mungkin itu akan dilakukan multi years, dengan anggaran Rp 260 miliar, dengan teknologi Jepang. Sebab di sana ada perakitan, kita juga ada masa batas anggaran, apakah bisa tidak multi years. Kalau tidak bisa, ada kemungkinan bertahap tahun 2024 sekian miliar dan tahun 2025 sekian miliar,” jelas Adi Arbawa.

Di sisi lain, Dinas LHK juga telah dimina melakukan inventarisasi kondisi TPS3R masing-masing desa/kelurahan. “Saya berharap agar setiap desa dan kelurahan yang telah mempunyai TPS3R agar dapat beroperasi maksimal, karena dengan semakin banyak yang menjalankan TPS3R dengan baik, hal ini akan mengurangi sampah ke TPA. Masalah ini kita jadikan pembelajaran untuk langkah mitigasi ke depannya,” tegas Adi Arnawa.

Sementara, Ketua Satgas Pantai Kuta Wayan Sirna belum berhasil dikonfirmasi terkait hal ini. Dihubungi melalui sambungan telepon tidak ada jawaban. 7 dar

Komentar