nusabali

Jelang MotoGP Mandalika, 175 Bus Diseberangkan ke Lombok

  • www.nusabali.com-jelang-motogp-mandalika-175-bus-diseberangkan-ke-lombok

AMLAPURA, NusaBali - Sirkuit Mandalika di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, akan menggelar MotoGP, 13 - 15 Oktober 2023. Jelang hajatan ini, panitia telah memberangkatkan sedikitnya 175 bus kosong untuk mendukung sistem transportasi hajatan.

Pemberangkatan itu tampak dari Pelabuhan Padangbai, Karangasem menuju Pelabuhan Lembar, Lombok Barat. Untuk menyukseskan hajatan motor itu, bus merupakan sarana pokok.

Sementara itu, pantauan di Pelabuhan Padangbai, Pelabuhan tampak lengang. Karena penumpang antar dua pelabuhan itu, tak banyak. Kepala Kantor Kesyahbandaraan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Padangbai Muhammad Mustajib, memaparkan hal itu kepada NusaBali di ruang kerjanya, Pelabuhan Padangbai, Banjar Melanting, Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem, Kamis (12/10).

Mustajib menjelaskan, belum ada tanda-tanda penonton yang menyeberang dari Pelabuhan Padangbai menuju Pelabuhan Lembar terkait hajatan MotoGP Mandalika 2023. "Belum terlihat ada penonton. Hanya saja sejak dua hari terakhir, pihak panitia menyeberangkan 175 bus kosong, ada bus besar dan bus mini," jelasnya.

Bus-bus itu, katanya, diseberangkan dalam beberapa kapal. Ada satu kapal berisi 8 bus dan ada yang 10 bus. Bus diangkut dalam penyeberangan kapal pada malam hari. Penumpang di Pelabuhan Padangbai nyaris tidak terlihat karena tidak pernah ada antrean. Padahal fasilitas untuk antre tersedia berupa tenda untuk berteduh.

Kepala Keselamatan Berlayar Penjagaan dan Patroli KSOP Padangbai I Made Budha juga senada. "Belum ada terlihat penumpang, sehari-hari aktivitasnya seperti ini, lengang," kata I Made Budha.

Beda dengan tahun lalu, H-1 puncak balapan, penumpang membeludak dan terjadi antrean hendak naik kapal ferry. Aktivitas bongkar muat di dua dermaga di Pelabuhan Padangbai juga tanpa hambatan.

Kata Budha, cuaca bersahabat di Selat Lombok bagian selatan dengan kecepatan angin 4-15 knot per jam, dan tinggi gelombang 1,25-2,5 meter, dan Selat Lombok bagian utara kecepatan angin 4-15 knot per jam, dan tinggi gelombang 0,5-1,25 meter.

Kepala Pelayanan Satuan Pelabuhan Padangbai Kelas II Bali I Nyoman Sastrawan mengungkapkan, hanya mengoperasikan 23 kapal, dari 26 kapal yang ada. Sebab 2 kapal masuk dok, dan 1 kapal masuk dalam perawatan.

Dari 23 kapal itu, yang beroperasi selama 24 jam, hanya 13 kapal, terbagi dua shift I pukul 08.00 Wita-20.00 Wita mengoperasikan 7 kapal, dan shift II pukul 20.00 Wita-08.00 Wita mengoperasikan sebanyak 6 kapal.

Meski demikian petugas tetap melakukan penjagaan secara regular. Petugas Polsek Kawasan Pelabuhan Padangbai di bawah pimpinan Kapolsek Kompol AA Ngurah Agung menjaga di empat pos, pantauan di Pelabuhan Padangbai juga memanfaatkan CCTV (closed circuit television), dan memberlakukan penjagaan satu pintu, hanya membuka bagian pintu depan, pintu timur terututp.7k16

Komentar