nusabali

Songsong World Water Forum 2024, Para Pemangku Kepentingan dari 73 Negara Gelar Pertemuan di Jimbaran

  • www.nusabali.com-songsong-world-water-forum-2024-para-pemangku-kepentingan-dari-73-negara-gelar-pertemuan-di-jimbaran

MANGUPURA, NusaBali.com - Menjelang World Water Forum pada Mei 2024 mendatang, para pemangku kepentingan berjumlah 1.094 orang dari 73 negara mengikuti Stakeholders Consultation Meeting (SCM) di InterContinental Bali Resort Jimbaran,Bali pada Kamis (12/10/2023) pagi.

Presiden World Water Council Loic Fauchon mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Presiden RI, Joko Widodo dan masyarakat Indonesia atas keramahtamahannya terhadap penyelenggaraan forum tersebut. 

Menurutnya, air saat ini diserang masalah iklim demografi. Sehingga dalam forum tersebut ia ingin mengajak semua orang untuk menghemat penggunaan air untuk kesejahteraan besama. Ia juga mengatakan forum tersebut bertujuan untuk membahas permasalahan air sebagai isu politik.

“Jadi bulan Mei 2024 mendatang kami akan menghadirkan kepala negera, menteri, dan juga mereka yang terkait untuk bisa menunjukkan cara bagaimana kami bisa mengangkat masalah ini.Kami sudah membuat solusi yang inovatif dan konkret yang diutamakan untuk mereka yang membutuhkankan itu,” terang Loic saat konferensi pers Kamis siang.

Lebih lanjut ia jelaskan, beberapa prioritas dalam mengatasi krisis air global termasuk di antaranya menciptakan keseimbangan baru antara air untuk manusia dan alam, keseimbangan antara akses air perkotaan dan pedesaan, air untuk pertanian dan irigasi agar menjamin produksi pangan, dan pengelolaan sumber daya air terpadu untuk menjamin pembangunan berkelanjutan. 

“Kami sebagai manusia perlu menerjemahkan kenyataan bahwa air, pangan, energi, kesehatan dan pendidikan adalah lima jari dalam satu tangan. Tangan yang berbagi dan pembangunan yang damai,” tambahnya.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komite Penyelenggara Nasional Forum Air Sedunia ke-10, menerangkan pertemuan para pemangku kepentingan ini juga mendorong kolaborasi lebih lanjut antara seluruh pemangku kepentingan yang berpartisipasi dalam proses politik, tematik, dan regional.

Pihaknya berharap nantinya perhelatan World Water Forum ke-10 pada bulan Mei 2024 di Bali mendatang akan menjadi platform yang sangat baik untuk memberikan hasil yang berorientasi pada tindakan nyata dan dipandu oleh semangat melimpah yang menyerukan pembaharuan rasa solidaritas dan kerja sama antar bangsa.

“Pada sesi tematik, tim utama air untuk kesejahteraan bersama akan dibagi menjadi enam tim dengan 30 topik.Proses regional ini akan mengatasi permasalahan air di Amerika, Asia Pasifik, Afrika dan Mediterania. SCM ini adalah persiapan terakhir kami menuju World Water Forum ke-10 pada bulan Mei 2024 mendatang,” ungkapnya.

Pada kesempatan itu pula, Menteri Basuki menjelaskan pihaknya akan membawa Bandung Spirit tahun 1955 tentang pulau-pulau kecil. Sebab pihaknya ingin menghidupkan kembali semangat Bandung tentang Asia-Afrika agar menghasilkan keadilan tentang air.

"Kami akan membahas Water Justice secara global, termasuk pengelolaan air di pulau-pulau kecil dan akses air bersih untuk semua. Kemudian, kami akan memetakan keterkaitan antar sub-tema, wilayah, dan ketiga proses, merencanakan tindakan lebih lanjut dan merancang hasil akhir untuk forum, serta merancang tindak lanjut setelahnya,” jelasnya.

Ia juga menargetkan pada gelaran World Water Forum ke-10 nanti minimal dihadiri oleh 30 ribu peserta. Menurutnya, Pulau Bali memiliki magnet yang sangat kuat, sebab dilihat dari Bali yang bertengger di peringkat pertama setelah memperoleh 30 suara dari total 36 suara Board of Governors (Dewan Gubernur) World Water Council dalam gelaran WWF ke-9 di Dakar, Senegal, Sabtu (19/3/2022) lalu.

“Hari ini peserta yang datang 1.094 peserta, dengan rincian 254 peserta mitra internasional dari 73 negara dan 840 peserta berasal dari mitra nasional. Hari ini saja sudah ada perhatian apalagi nanti saat gelaran World Water Forum ke-10. Kami berharap mereka sudah yakin, InsyaAllah bisa berhasil. Jadi tidak hanya sukses tetapi juga usefull (berguna, Red) bahwa hasilnya bisa dimanfaatkan ke depan ada konkret action yang bisa dihasilkan nanti dari forum ini,” tutupnya.

Dalam kesempatan yang sama, Penjabat Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya mengungkapkan dipilihnya Bali sebagai tuan rumah World Water Forum ke-10 pada bulan Mei 2024 mendatang merupakan kehormatan bagi Pemerintah Provinsi Bali dan masyarakat Bali.

Ia menilai, forum tersebut sangat penting dan strategis sebagai langkah berbagi pengetahuan, pemahaman, pengalaman lingkungan untuk memberikan solusi atas isu-isu permasalahan air dan dapat meningkatkan pencapaian ketahanan air.

“Kami tentu sangat senang di Bali ini selalu ada forum skala nasional bahkan Internasional. Masyarakat Bali culturenya sangat ramah tentu kami sangat siap. Kami berharap di Bali ini ada destinasi wisata yang menarik sehingga nantinya para peserta yang datang dapat melihat destinasi wisata yang ada di Bali. Jadi ketika peserta kembali ke negara masing-masing, mereka bisa bercerita tentang Bali,” harapnya. *ris

 

Komentar