Doa Perdamaian di Ground Zero, Jalan Legian Kuta Ditutup Total, Ini Rute Alternatifnya
MANGUPURA, NusaBali.com - Akses jalan menuju Tugu Peringatan Bom Bali atau Ground Zero di Jalan Raya Legian, Kuta, Bali akan ditutup total pada Kamis (12/10/2023) sore. Penutupan ini dilakukan untuk kelancaran kegiatan Doa Perdamaian yang akan digelar pada pukul 16.00-20.00 Wita.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kuta, I Putu Adnyana mengatakan, pengalihan arus lalu lintas akan dilakukan mulai pukul 16.00 Wita. Arus lalu lintas dari arah Jalan Majapahit dan arah Denpasar yang akan menuju Jalan Raya Legian, Kuta melalui Jalan Patih Jelantik, maka akan dialihkan menuju Jalan Benesari dan Jalan Patimura.
Penutupan total Jalan Raya Legian, Kuta akan dilakukan dari Perempatan atau Persimpangan Jalan Legian, Jalan Patimura, dan Jalan Banesari. Selain itu, akses jalan ditutup lainnya adalah Jalan Popies I dan Gang Samuan Tiga.
"Yang boleh melewati jalan tersebut hanya undangan saja. Pukul 16.00 Wita jalan itu sudah kami sterilkan dan dilanjutkan dengan kegiatan doa bersama. Setelah pukul 20.00 Wita arus lalu lintas kembali kami buka," ungkap Adnyana.
Pihaknya telah menyebarkan informasi melalui media sosial dan melakukan sosialisasi ke warga setempat terkait pengalihan arus lalu lintas tersebut. Selain itu, pihak LPM Kuta juga meminta kepada pemilik cafe yang berada di dekat monumen itu untuk mengecilkan suara musik selama kegiatan berlangsung.
"Marilah kita ikuti perubahan arus lalu lintas itu sehingga doa yang menggaungkan perdamaian itu bisa berjalan dengan lancar. Kami mohon maaf atas ketidaknyamannya dan mohon permaklumannya untuk mengambil jalan alternatif lainnya," harap Adnyana.*ris
Penutupan total Jalan Raya Legian, Kuta akan dilakukan dari Perempatan atau Persimpangan Jalan Legian, Jalan Patimura, dan Jalan Banesari. Selain itu, akses jalan ditutup lainnya adalah Jalan Popies I dan Gang Samuan Tiga.
"Yang boleh melewati jalan tersebut hanya undangan saja. Pukul 16.00 Wita jalan itu sudah kami sterilkan dan dilanjutkan dengan kegiatan doa bersama. Setelah pukul 20.00 Wita arus lalu lintas kembali kami buka," ungkap Adnyana.
Pihaknya telah menyebarkan informasi melalui media sosial dan melakukan sosialisasi ke warga setempat terkait pengalihan arus lalu lintas tersebut. Selain itu, pihak LPM Kuta juga meminta kepada pemilik cafe yang berada di dekat monumen itu untuk mengecilkan suara musik selama kegiatan berlangsung.
"Marilah kita ikuti perubahan arus lalu lintas itu sehingga doa yang menggaungkan perdamaian itu bisa berjalan dengan lancar. Kami mohon maaf atas ketidaknyamannya dan mohon permaklumannya untuk mengambil jalan alternatif lainnya," harap Adnyana.*ris
Komentar