nusabali

Pekerja Desa Wisata Lakoni ‘Double Job’

Pasca Pariwisata Bali Pulih

  • www.nusabali.com-pekerja-desa-wisata-lakoni-double-job

DENPASAR, NusaBali - Bangkitnya pariwisata Bali, pasca terpuruk pasca pandemi Covid-19, berdampak terhadap sumber daya manusia (SDM) pengelola desa-desa wisata (DEWI).

Tidak sedikit kalangan SDM penggiat  desa wisata melakoni ‘double job’ atau kerja merangkap. Yakni kembali aktif bekerja di perusahaan atau industri wisata, dimana sebelumnya sempat ‘jeda’ akibat pandemi. Namun masih tetap berusaha mengelola desa wisata, agar desa wisata tetap eksis.

Kalangan pengelola desa wisata di Bali mengiyakan hal tersebut. “Ya, memang demikian. Sekarang banyak teman- teman yang berkerja merangkap,” ujar Ketua Forum Komunikasi Desa Wisata, Klungkung, I Wayan Malendra, Kamis (28/9).

Sebelumnya, penggiat, apakah perintis atau pengelola atau kedua-duanya dari desa wisata, memang  sebagian besar  yang berlatar belakang  praktisi pariwisata.  Ada karyawan hotel, tour driver (sopir angkutan wisata), pramuwisata atau tour guide, chef dan  profesi terkait. Ketika pandemi, para praktisi  merintis, membangkitkan potensi desa wisata, bersama  masyarakat dan  pemangku kepentingan.

“Karena mereka (pekerja pariwisata) kan memiliki kompetensi,” ungkap Malendra.

Kini setelah pariwisata Bali, bangkit  kembali, para paktisi perintis kembali ke tempat kerja   dimana sebelumnya. Seperti di Nusa Dua, Kuta, Sanur, Ubud dan kawasan wisata lain di Bali. “Namun tetap menangani dan merawat desa wisata,” ungkapnya.

Walau pun ‘double jod’ , hal itu tidak  sampai ‘mengganggu’, kegiatan di desa wisata.  “Karena  sudah disesuaikan, “kata Malendra. 

Menurut Malendra, salah seorang pengurus  Desa Wisata Bakas, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, yang juga seorang pemandu, umumnya penggiat desa wisata di desa masing-masing, sebagai perintis. Lebih sebagai panggilan, ingin sedikit berbuat, khususnya bertalian dengan potensi wisata di desa.

“Terutama pada saat puncak pandemi, ada waktu untuk melihat potensi desa wisata,” terangnya.

Jumlah desa wisata di Klungkung,  19. Dari 19 tersebut  sebagian besar berstatus sebagai desa wisata rintisan dan berkembang. Nanti secara bertahap untuk menjadi desa wisata maju dan mandiri. k17

Komentar