nusabali

Diskes Bali Raih Penghargaan Terbaik SKDR

Cepat Respon Suspek Penyakit

  • www.nusabali.com-diskes-bali-raih-penghargaan-terbaik-skdr

DENPASAR, NusaBali - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan penghargaan terbaik I kepada Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Bali atas prestasinya dalam Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) terhadap penyakit yang menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB)/Wabah. Diskes Bali menjadi yang terbaik di regional Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara dalan sistem yang dibangun Kemenkes sejak 2009 tersebut.

Penghargaan diberikan oleh Ketua Tim Kerja Surveilans Kemenkes RI, dr Triya Novita Dinihari. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) I Wayan Widia mewakili Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali menerima penghargaan yang diberikan pada Pertemuan Nasional Evaluasi SKDR Tahun 2023 di Hotel Artotel Suites Mangkuluhur, Jakarta, Kamis (21/9) lalu.

"Menurut penilaian dari Kemenkes bahwa Provinsi Bali dianggap paling cepat merespons dan menindaklanjuti setiap ada perkembangan kasus atau penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB melalui sistem yang sudah dibangun sejak tahun 2009, yaitu SKDR (Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons)," kata Widia dikonfirmasi NusaBali, Minggu (24/9). 

Kabid P2P Diskes Bali menjelaskan, Diskes Bali secara cepat tanggap melakukan surveilans, penyelidikan epidemiologi, dan pengambilan sampel melalui petugas kesehatan Provinsi Bali, Kabupaten/Kota termasuk Puskesmas, begitu ada suspek penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB dan melaporkannya melalui sistem SKDR. 

"Misalnya seperti campak, penyakit polio, rabies walaupun tidak ada kita cepat (melakukan surveilans)," ujar Widia. 

SKDR sendiri merupakan suatu sistem yang dapat memantau perkembangan tren suatu penyakit menular yang berpotensi mewabah dari waktu ke waktu dalam periode mingguan. 

SKDR memberikan sinyal peringatan (alert) kepada pengelola program bila kasus tersebut melebihi nilai ambang batasnya sehingga mendorong program untuk melakukan respons. 

Alert atau signal yang muncul pada sistem bukan berarti sudah terjadi KLB tetapi merupakan pra-KLB yang mengharuskan petugas untuk melakukan respons cepat agar tidak terjadi KLB.

SKDR dirintis dan dikembangkan sejak 2009 oleh Kemenkes dengan sistem pelaporan Early Earning Alert Response System (EWARS) yang diadopsi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan dimodifikasi sesuai dengan karakter Indonesia dalam upaya mewujudkan tindakan atau respons cepat terhadap adanya potensi atau munculnya KLB. Sistem ini bekerja dengan cara memantau perkembangan tren suatu penyakit menular potensial wabah/KLB dari waktu ke waktu dalam periode mingguan.

Kewaspadaan dini dan respons terhadap penyakit yang menimbulkan kejadian luar biasa, sangat penting untuk melindungi masyarakat dari potensi ancaman kesehatan. Apalagi Bali diketahui merupakah daerah pariwisata yang keberadaannya sangat sensitif dengan isu-isu penyakit menular. 

"Kita ada namanya surveilans berbasis masyarakat, jadi setiap ada kejadian misalnya, apalagi kita sebagai daerah pariwisata, respons sangat diharapkan  agar secepatnya masyarakat melaporkan ke petugas kesehatan," tambah Widia. 

Widia menambahkan, selain Diskes Bali yang meraih penghargaan terbaik pada kategori provinsi di regional Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, Diskes Kabupaten Tabanan juga meraih penghargaan terbaik I dalam sistem SKDR untuk wilayah Provinsi Bali. 7 cr78

Komentar