nusabali

Strategi Terkini Merunut Sentana

Didigitalisasi Lelintihan Pasemetonan

  • www.nusabali.com-strategi-terkini-merunut-sentana

DENPASAR, NusaBali - Pasemetonan Pratisentana I Gusti Gede Banjar (IGGB) Trah Arya Batan Jeruk Nararya Kresna Kepakisan, sangat menyadari betapa penting mendokumentasikan sisilah kawitan atau leluhur. Salah sata strateginya yakni mendigitalisasi dokumen asal-usul silsilah kawitan.

Ketua Pasemetonan Prati Sentana I Gusti Gede Banjar I Wayan Suanda menuturkan   digitalisasi dokumen asal-usul lelintihan leluhur merupakan salah satu dari program kerja kepengurusan pasemetonan hasil Mahasabha di Pura Dasar Bhuwana Gelgel, Desa Gelgel, Klungkung tahun 2018. “Digitalisasi merupakan bagian dari program lima tahun  sesuai keputusan Mahasabha yang pertama (2018), “ ungkap Suanda, Senin(16/7).

Dijelaskan, mendigitalisasi kisah leluhur pasemetonan tersebut dilatar belakangi rasa subakti kepada Ida Bethara Kawitan. Selain itu, meraketkan atau meningkatkan guyub pasemetonan yang  tersebar di berbagai tempat di Bali dan luar Bali. Dalam hal ini sumber garis lelintih pasemetonan itu sebagai panduan. “Itulah yang melandasi,” terang pria asal Desa Adat Pedungan, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, beberapa waktu lalu.

Mengingat kemampuan daya ingat manusia yang terbatas dan pendek, sehingga tidak bisa memuat banyak informasi, maka digitalisasi untuk membantu. “Dengan digitalisasi, kami mengetahui informasi tentang pasemetonan, baik dadia, keluarga dan maupun keturunan berikutnya,” terangnya.  Mengapa? Karena dengan mengakses aplikasi, informasi sudah tersaji.

Selain meningkatkan guyub dan raket pasemetonan, digitalisasi merupakan bagian dari spirit zaman yakni zaman milenial yang memang mau tidak mau mesti dilakoni. Melalui  guyub pasemetonan, diyakini akan semakin meningkatkan rasa bakti kepada leluhur kepada Ida  Bathara Kawitan. “Meningkatkan rasa sakala-niskala,”  terangnya.

I Nyoman Sudira, salah seorang pangelingsir Pasemetonan Prati Sentana I Gusti Gede Banjar mengutarakan hal senada. “Tiyang sangat mengapresiasi upaya digitalisasi tentang kisah leluhur kawitan IGGB (I Gusti Gde Banjar),” ujar pangelingsir asal  Banjar Jro Kapal, Desa Adat Gelgel, Klungkung ini.

Sudira pun mengutip kekawin Ramayana tentang bakti kepada leluhur dan kasih kepada sesama. "Tar malupeng pitra puja, masih ta sireng swagotra kabeh'.

Pendampingan digitalisasi sendiri dilaksanakan oleh pihak Undiksha, Singaraja. “Kami siap memberi masukan untuk itu,” ujar Sudira yang juga perajin tenun endek dan songket ini.

Proses digitalisasi silsilah Pasemetonan IGGB kini tengah berlangsung. “Sekarang ini sedang proses input data,” ujar I Made Agus Irawan, staf pengajar Undiksha, yang melakukan pendampingan tersebut. Digitalisasi sisilah nanti, dikatakan berbasis web.

Dia pun sepakat, orang Bali  dikenal sebagai masyarakat yang menghormati dan menjunjung tinggi tradisi, adat, dan budaya. Salah satu diantaranya adalah bakti kepada kawitan. Lewat aplikasi digitalisasi spirit menghormati tradisi, adat dan budaya tetap tegak di era digitalisasi.  Dengan mengetahui sisilah kawitan, jadi tahu pasemetonan. “Karena itulah dilakukan pendampingan, yang merupakan bagian kegiatan  pengabdian kemasyarakatan,” ujar  dosen Jurusan Teknik Informartika ini, asal Bangli.

Sebelumnya program digitalisasi diawali dengan kegiatan seminar  berlangsung di Pura Kawitan I Gusti Gede Banjar di Banjar Jro Kapal, Desa Adat Gelgel,  Desa  Gelgel,Kecamatan Klungkung. Seminar diikuti pasemetonan dari seluruh Bali. Selain sosialisasi, sekaligus bertujuan memberi masukan  dan usul saran  terkait rencana digitalisasi dokumen silsilah Pasemetonan  Pratisentana I Gusti Gede Banjar.7k17

Komentar