nusabali

Dipulangkan Dengan Pengawalan

  • www.nusabali.com-dipulangkan-dengan-pengawalan

Sesuai yang direncanakan, 10 warga ‘terusir’ dari 4 kepala keluarga (KK) asal Banjar Langkan, Desa Landih, Kecamatan Bangli yang dituding punya ilmu, akhirnya dipulangkan ke rumahnya masing-masing, Rabu (7/10).

Pantauan NusaBali, salah satru dari 10 warga kasepekang, yakni Ni Wayan Cadri, 75, harus dipapah krama adat saat ritual melewati Jalan Ceking. Pada akhirnya, Dadong (Nenek) Wayan Cadri dan 9 warga kasepekang lainnya bisa tiba di Lapangan Langkan sekitar pukul 12.00 Wita.

Setibanya di Lapangan Langkan pun, 10 warga kasepekang ini masih harus menjalani serentetan prosesi ritual lagi. Mereka kembali harus melangsungkan upacara Penglebur Mala di Bangungnan Serbaguna. Terakhir, mereka melakukan persembahyangan di Pura Dalem Mrajapati, Desa Pakraman Langkan. Dalam persembahyangan ini, mereka didampingi sanak keluarganya yang berjumlah 13 orang.

Usai persembahyangan, 10 warga yang sempat mengungsi ini akhirnya saling rangkul dengan krama Banjar Langkan, pertanda mereka sudah kembali diterima di tengah-tengah masyarakat, pasca kesepakatan damai di Mapolres Bangli sehari sebelumnya, Selasa (6/10). Sebelum pulang ke rumah masing-masing, mereka juga sempat makan siang bersama krama adat di Pura Dalem Mrajapati. 

“Semua rangkaian ritual tersebut bertujuan untuk membersihkan diri secara lahir bathin,” ungkap salah satu prajuru adat, I Wayan Bered, yang kemarin mendampingi Bendesa Wayan Sudiarsa. 

Dia menegaskan, pasca serengkaian ritual Penglebur Mala kemarin, 10 warga yang sempat mengungsi ini sudah bisa pulang ke rumah masing-masing. “Namun, setelah ini semua, nantinya kami bakal kembali menggelar paruman (rapat adat) untuk menerima secara resmi 10 warga yang sempat dititipkan (mengungsi di kantor polisi),” beber Wayan Bered.

Menurut wayan Bered, dalam paruman nanti, 10 warga yang sempat mengungsi ini akan diberi kesempatan untuk menyampaikan pesan dan kesan. Syaratnya, semua harus disampaikan secara baik dan sopan. “Kapan digelar paruman, masih menunggu waktu yang tepat,” katanya.

Sementara itu, Kapolres Bangli AKBP Danang Benny Kusprihandono menegaskan dengan pemulangan 10 warga kasepekang ke rumahnya masing-masing, maka persoalan tersebut dianggap sudah selesai. Meski demikian, pihaknya tetap akan siagakan sejumlah personel kepolisian di Banjar Langkan, untuk mengantisipasi segala kemungkinan. “Kita akan tetap melakukan pengawasan dan patroli, hingga kondisinya benar-benar normal,” jelas Kapolres Danang Benny.

Komentar