nusabali

Lolak dan Arta Bersaing di Sulteng

Berebut 180.000 Suara Transmigran Asal Bali

  • www.nusabali.com-lolak-dan-arta-bersaing-di-sulteng

JAKARTA, NusaBali - KPU RI telah mengumumkan Daftar Calon Sementara (DCS) Anggota DPR RI. Terdapat nama I Gusti Putu Artha dari Partai NasDem yang menempati nomor urut lima dan I Kadek Arimbawa (Lolak) dari Partai Hanura dengan nomor urut satu.

Keduanya tidak maju dari daerah pemilihan (dapil) Bali, melainkan tarung di Dapil Sulawesi Tengah (Sulteng). Mereka akan berebut sekitar 180.00 suara pemilih yang notabene transmigran asal Bali. 

Putu Artha maju melalui dapil Sulteng, bukan pada Pileg 2024 saja. Dia juga pernah menjadi caleg dari dapil Sulteng pada Pileg 2019 lalu. Sementara Lolak, baru di Pileg 2024 bertarung melalui Dapil Sulteng. Pertimbangannya, kata Lolak, karena penugasan dari Ketum DPP Hanura Oesman Sapta Odang, sehingga pengurus Hanura di sana tidak keberatan.

"Untuk maju ke DPR RI itu, merupakan keputusan DPP Hanura. Saya diberi penugasan dari DPP di Sulteng," ujar Lolak saat NusaBali hubungi, Kamis (24/8). Pertimbangannya, jelas Lolak, karena di Sulteng, Hanura selalu mendapat kursi DPR RI sejak berdiri dan ikut Pemilu atau dari 2004-2019 lalu.

Hanura pun, cukup kuat di Sulteng dengan berada di posisi lima besar. Kader-kader Hanura di Sulteng pun, menempati posisi penting seperti menjadi Walikota Palu dan Bupati Morowali Utara. Diharapkan dengan majunya Lolak melalui dapil Sulteng, bisa lolos ke Senayan.

Apalagi, pemilih dari transmigran asal Bali di Sulteng cukup besar yakni 180 ribu. Jumlah tersebut, sangat berpotensi digarap Lolak untuk kursi DPR RI. Dari Dapil Sulteng ada tujuh kursi. Lolak optimis bisa lolos sebagai salah satu dari tujuh kursi yang tersedia.

Menurut Lolak, ada dua daerah besar yang banyak penduduk transmigran Bali yaitu Kabupaten Parigi Mountong dan Kabupaten Banggai. Lolak menargetkan, mendapatkan sekitar 30-50 ribu suara dari pemilih transmigran Bali. Ditambah kekuatan dari pemilih di tempat kader Hanura menjadi Walikota dan Bupati, sehingga dia total menargetkan mendapat 150 ribu suara untuk bisa lolos.

Lolak mengaku, bukan saat pencalonan saja berada di Sulteng. Menurut Lolak, dia berada di Sulteng sejak tiga tahun lalu. Lantaran memiliki bisnis perumahan dengan sesama orang Bali di Sulteng. Lolak pun, kerap bolak balik Bali-Sulteng. Dia juga sudah sempat turun ke transmigran Bali. 

Ditanya tentang persaingan mendapat suara transmigran Bali dengan sesama krama Bali di Sulteng, Lolak mengatakan, dia tidak ingin bersaing. Melainkan bergandengan tangan. Terlebih bukan hanya dia dan Putu Artha saja yang maju ke DPR RI. Kata dia, ada krama Bali lainnya yang juga maju ke DPR RI dari Sulteng yaitu I Wayan Supadiyasa dari Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) dengan nomor urut satu. "Ada juga krama Bali yang maju ke DPRD. Kami saling bergandengan tangan. Dan saya menyerahkan semua ke masyarakat. Biar mereka yang menilai saya yang sudah dua periode di DPD RI," papar Lolak. k22

Komentar