nusabali

Bawang Merah RI Tembus Pasar Thailand

  • www.nusabali.com-bawang-merah-ri-tembus-pasar-thailand

JAKARTA, NusaBali - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor bawang merah sebanyak 96-ton menuju Thailand dengan nilai transaksi kurang lebih Rp 3,4 miliar. Nilai kontrak ekspor ini secara keseluruhan mencapai 75 kontainer atau setara Rp 73,5 miliar.

Syahrul mengaku bersyukur karena Indonesia bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri dan ekspor bawang merah, saat semua negara menghadapi cuaca ekstrem. Selama ini bawang merah disebut komoditas andalan Indonesia.

"Saya selalu katakan bahwa bawang merah itu adalah kekuatan kita sebagai bangsa Indonesia, namun harus kita ingat juga bahwa saat ini kita sedang menghadapi El Nino yang bisa mengganggu jalanya produksi," kata Syahrul di salah satu perusahaan swasta pengekspor bawang merah Brebes, Rabu (9/8).

Untuk mengantisipasi tantangan tersebut, Syahrul mengajak seluruh pimpinan daerah baik Bupati maupun Gubernur agar segera turun tangan membantu petani yang berproduksi. Dia ingin, pertanian tetap maju dan menjadi lini utama dalam memperkokoh ekonomi bangsa.

"Ancaman El Nino ada dimana-mana tapi kita harus turun tangan melakukan penanaman berbagai komoditi pertanian. Kita tahu ancamannya panas ini akan membuat air kurang dan produktivitas terganggu. Tapi inisiatif para gubernur bupati yang berjuang mendampingi petani bisa membuat kita mampu melewati semua tantangan yang ada," katanya dilansir detikcom.

Pj Bupati Brebes, Urip Sihabudin menyampaikan terimakasih atas perhatian jajaran Kementan yang secara rutin terus membantu Brebes dalam meningkatkan produksi melalui bibit unggul, teknologi mekanisasi dan akses permodalan Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian.

"Bahkan kami juga dibantu melaksanakan festival bawang merah sebagai festival pertama di Indonesia. Dengan festival ini orang Brebes mulai menyadari bahwa bawang merah bisa diwujudkan melalui bentuk kegiatan yang meriah berskala ekonomi tinggi," katanya.

Urip menambahkan produksi bawang merah tahun 2022 mencapai 385 ribu ton. Sedangkan produksi pada bulan Juli 2023 mencapai 195 ribu ton. Diperkirakan, produksi di akhir tahun ini bisa mencapai 388 ribu ton atau meningkat jika dibandingkan tahun 2022 lalu.

"Dan tentu itu semua merupakan bagian dari ikhtiar bersama, juga bimbingan dari Pak Menteri dan seluruh jajaran. Kami sangat berterimakasih atas apa yang dilakukan kementan kepada petani bawang Brebes," katanya.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto mengatakan bahwa produksi bawang merah dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Sebagai gambaran, Tahun 2022 produksi nasional mencapai 1,5 juta ton, dimana kebutuhannya hanya sekitar 1,2 juta ton.

"Artinya secara nasional kita masih surplus bawang merah dan tentu yang sangat membanggakan adalah berbagai program yang sudah dilaksanakan Kementan sejak tahun 2017 sampai sekarang kita sudah tidak pernah mengimpor bawang merah lagi," ujar Prihasto.

Sebaliknya, Indonesia berhasil membalikkan keadaan dengan terus memproduksi bawang merah secara masif sehingga mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri dan ekspor. Rata-rata tujuan ekspor mencakup negara Asia Tenggara seperti Vietnam, Thailand, Malaysia dan Singapura.

"Alhamdulillah sejak tahun 2019 kita secara rutin mengekspor bawang merah ke negara Thailand, Vietnam, Malaysia bahkan ke Singapore. Namun sebagai informasi saja, ekspor ini tidak setiap saat ada karena Negara-negara tersebut juga negara penghasil bawang merah," jelasnya.7

Komentar