nusabali

Suhu Dingin di Bali Pengaruh Angin dari Australia

  • www.nusabali.com-suhu-dingin-di-bali-pengaruh-angin-dari-australia

MANGUPURA, NusaBali - Masyarakat di Pulau Dewata belakangan ini merasakan cuaca dingin pada saat malam hari.

Ternyata, fenomena tersebut disebabkan adanya monsoon Australia yang terus bergerak melewati Indonesia termasuk Pulau Bali. Hal inilah yang mempengaruhi kondisi cuaca menjadi dingin. Bahkan, dalam catatan Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, suhu minimum menyentuh angka 20 derajat celcius.

Koordinator Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah III Denpasar I Nyoman Gede Wirajaya, mengatakan faktor utama penyebab suhu dingin di Bali karena monsoon Australia yang terjadi pada Juni, Juli dan Agustus. Suhu dingin di Australia ini bergerak menuju Asia melewati Indonesia, sehingga terjadi gradien tekanan yang menyebabkan Indonesia mengalami musim kemarau dengan suhu rendah khususnya di sejumlah wilayah mulai dari Jawa, Bali, NTB dan NTT.

“Suhu dingin yang kita rasakan di Bali ini karena dipicu monsoon Australia. Jadi, ini adalah faktor utamanya,” katanya, Minggu (30/7).

Selain faktor utama, Wirajaya menyebut suhu dingin akibat ada faktor tidak langsungnya juga. Adapun faktor tidak langsung itu, yakni gerak semu matahari dan suhu muka laut yang menghangat.

Untuk gerak semu matahari berdampak pada lautan di Australia dan sekitarnya dengan suhu maksimum di bagian utara bumi. Kemudian, udara dingin di Australia itu berpindah ke Indonesia yang menyebabkan suhu dingin. “Selain itu, suhu muka laut yang menghangat dapat mempengaruhi suhu udara di sekitarnya. Namun, ketika suhu muka laut menurun, suhu udara di sekitarnya juga ikut menurun,” rinci Wirajaya.

Masih menurut dia, saat memasuki puncak musim kemarau, curah hujan menjadi jarang dan langit tidak ditutup awan, sehingga panas permukaan bumi akibat radiasi matahari pun banyak kembali terlepas ke atmosfer. Dengan adanya berbagai faktor itu, Wirajaya mengaku berdampak pada suhu dingin di Bali.

Dalam catatan pihaknya melalui empat stasiun pengamatan, pada Juli 2023 ini tercatat suhu minimum menyentuh angka 20 derajat. “Catatan dari empat stasiun kita mulai dari Stasiun Ngurah Rai, Stasiun Sanglah, Stasiun Kahang-Kahang dan Stasiun Negara itu mencapai 20 derajat,” paparnya.

Dia mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir dengan kondisi suhu dingin yang terjadi belakangan ini. Sebab merupakan fenomena yang memang biasa terjadi. Kondisi ini akan berakhir seiring dengan angin terus bergerak dan menjauh dari wilayah Indonesia. “Masyarakat diimbau tidak khawatir dan selalu memperhatikan setiap informasi dari BBMKG,” imbaunya. 7 dar

Komentar