nusabali

Gaet Pemilih Milenial di Pemilu 2024

KPU Sebut Kampanye Bisa Dilakukan di Perguruan Tinggi

  • www.nusabali.com-gaet-pemilih-milenial-di-pemilu-2024
  • www.nusabali.com-gaet-pemilih-milenial-di-pemilu-2024

DENPASAR, NusaBali - Pemilih milenial yang jumlahnya mencapai 54 persen sebuah potensi untuk meningkatkan partisipasi pemilih di Pemilu 2024 mendatang. Karena pemilih muda ini menjadi penentu di pemilu, KPU Provinsi Bali mengatakan kampanye di kampus bukan hal yang tabu, asal syarat-syarat terpenuhi.

Hal itu disampaikan Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan dalam dialog yang diselenggarakan LPP RRI Denpasar, di Kampus Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas), Denpasar, Selasa (25/7). Dialog interaktif juga menghadirkan Rektor Undiknas Prof Dr Nyoman Sri Subawa, ST, SSos, MM dan Ketua KPID Bali Agus Astapa.

Menurut Lidartawan kampus merupakan gudang intelektual, sehingga kampanye yang dilakukan akan produktif dan kritis. "KPU mendukung kampanye di kampus, asal diundang civitas akademika dan tidak menggunakan atribut partai politik," ujar mantan akademisi Fakultas Teknologi Pertanian Unud ini.

Lidartawan mengatakan, pemilih generasi milenial berada di angka 54 persen, sehingga merekalah yang akan menentukan arah perjalanan bangsa dan negara. Untuk itu, KPU Bali, kata Lidartawan melakukan berbagai upaya agar partisipasi generasi muda dalam pemilu meningkat. "Anak muda anti politik saya kira sudah terbantahkan. Mereka justru sangat bergairah untuk melakukan pemilihan. Bahkan mereka bertanya secara kritis bagaimana cara memilih dengan cara baik," ungkap mantan Ketua KPU Bangli dua periode ini.

Sementara Rektor Undiknas Prof Dr Nyoman Sri Subawa mengatakan, kampus bersikap independen dalam Pemilu 2024, namun siap berdiskusi mengenai program-program yang ditawarkan peserta pemilu.  Pihaknya siap sebagai fasilitator antara calon pemimpin negeri dengan kalangan muda alias para mahasiswa yang juga notabene calon pemimpin bangsa.

"Kampus bersikap independen, siap menerima  apa program yang akan dilakukan. Tidak mudah tapi mari bersama-sama mengawal agar pemilu berlangsung sesuai perundang-undangan," ujar Prof Sri Subawa.

Ketua KPID Bali Agus Astapa menekankan pentingnya peran media khususnya media penyiaran, baik TV maupun radio dalam menyukseskan Pemilu 2024. Gugus Tugas yang terdiri dari KPI, Dewan Pers, KPU dan Bawaslu akan mengawasi isi siaran pemberitaan dan juga iklan kampanye, agar jangan sampai membuat suasana tidak baik dan mengganggu pemilu.

"Tugas kita di KPI mengawasi itu mudah-mudahan teman-teman penyiaran bisa menjalankan perannya sebagai media informasi, media pendidikan, media hiburan, kontrol perekat sosial dan pemersatu bangsa," sebut mantan Jurnalis TV ini.

KPID Bali, kata dia, juga melakukan literasi ke kampus, sekolah, agar masyarakat khususnya generasi muda memanfaatkan kesempatan Pemilu 2024 menyalurkan aspirasi, menggunakan hak pilihnya dan tidak sampai Golput.

Sementara Kepala LPP RRI Denpasar Teguh Yuli Astuti juga menyampaikan pentingnya peran media dalam ajang pemilu. Pihaknya siap mengawal Pemilu 2024 mulai dari persiapan hingga  pada pelaksanaan nanti. "Media sangat berperan sehingga kita bisa memberikan informasi kepada masyarakat yang baik yang akurat. No Hoax," tegas Yuli.

Dia mengajak kaum muda atau milenial untuk turut serta dan memahami pelaksanaan pemilu, agar bisa antusias berpartisipasi dalam Pemilu 2024 dan tidak golput. Selain melaksanakan dialog interaktif, pada kegiatan yang bertema 'Peran Lembaga Pendidikan dalam Pemilu', LPP RRI Denpasar juga menyelenggarakan lomba yel-yel Pemilu 2024.

Kegiatan melibatkan 27 group dari kalangan mahasiswa dan siswa SMA/SMK dari seluruh Bali. "Ini komitmen lembaga penyiaran publik RRI dalam mengedukasi masyarakat turut serta mengawasi keberlangsungan atau menyambut pelaksanaan Pemilu 2024," tandas Yuli. cr78.

Komentar