nusabali

Antrean di Imigrasi Ngurah Rai Ditargetkan Kurang dari 20 Menit

Dirjen Imigrasi Bakal Remajakan Peralatan

  • www.nusabali.com-antrean-di-imigrasi-ngurah-rai-ditargetkan-kurang-dari-20-menit

DENPASAR, NusaBali.com - Untuk mempercepat proses pemeriksaan dokumen keimigrasian para pelintas asing, peralatan-peralatan di Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, bakal diperbarui.

“Dari sisi perlintasan di TPI tempat perlintasan di Ngurah Rai. Nanti kami akan remajakan peralatan-peralatan seperti autogate sehingga nanti juga akan mempermudah dalam kecepatan perlintasan," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM RI Silmy Karim.

Dengan peremajaan alat, maka setiap satu pesawat atau setiap orang itu ditargetkan hanya memerlukan waktu antrean kurang dari 20 menit. 

"Saya selalu memantau bagaimana antrean di Ngurah Rai,” kata Silmy Karim saat menghadiri kegiatan Imigrasi Festival (IMIFest) 2023 di Denpasar, Selasa (18/7/2023).

Perlunya kecepatan ini juga tak lepas dari informasi bakal lebih banyaknya  pesawat Airbus A380 dengan kapasitas penumpang lebih banyak daripada pesawat komersial lainnya.

“Ini juga ada informasi yang menarik bahwa Airbus A380 yang saat ini sudah kurang lebih mungkin dua minggu setiap hari beroperasi di Ngurah Rai, itu akan diperbanyak, baik itu maskapai Emirates maupun maskapai lain. Artinya di sini ada pesawat yang kapasitasnya besar,” kata Silmy.

Oleh karena itu, Imigrasi pun harus menyesuaikan diri untuk mengantisipasi lonjakan antrean di tempat pemeriksaan Imigrasi.

Dalam kesempatan yang sama, Silmy menyampaikan dalam beberapa waktu terakhir rata-rata pelintas asing yang melewati tempat pemeriksaan Imigrasi Ngurah Rai mencapai 19.000 orang per hari, sementara pada masa sebelum pandemi rata-rata sekitar 17.000 orang per hari.

“Artinya, secara kuantitas ini sudah baik,” kata Silmy.

Oleh karena itu, tidak hanya di Ngurah Rai, Direktorat Jenderal Imigrasi juga dalam proses meningkatkan status kantor Imigrasi di Singaraja menjadi Kelas I.

Proses itu sejalan dengan renovasi gedung Kantor Imigrasi Singaraja.

“Ya nanti setelah Gedung ini jadi kita akan berkoordinasi dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokasi (PANRB) untuk diusulkan menaikkan status kantor menjadi Kelas I,” kata Silmy selepas menghadiri acara peletakan batu pertama pembangunan Kantor Imigrasi Singaraja, Bali, Senin (17/7/2023).

Kantor Imigrasi Singaraja membawahi tiga wilayah kabupaten di Bali, yaitu Buleleng, Jembrana, dan Karangasem. *ant

Komentar