nusabali

Tracing TBC Diintensifkan

  • www.nusabali.com-tracing-tbc-diintensifkan

Kasus TBC seperti fenomena gunung es. Jumlah kasus yang ditemukan hanya sebagian kecil saja. Sedangkan jika dilakukan tes secara menyeluruh, potensi temuan kasus bisa ber lipat.

SINGARAJA, NusaBali
Penyakit tuberkulosis yang masuk dalam urutan 5 besar penyakit terbanyak ditemukan di Indonesia, menjadi perhatian khusus Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng. Penyakit yang disebabkan bakteri ini sangat berbahaya. Selain karena sangat mudah menular, juga tingkat mortalitasnya cukup tinggi.

Data profil kesehatan Provinsi Bali tahun 2021 lalu, jumlah kasus TBC yang ditemukan sebanyak 3.015 kasus. Sebanyak 623 kasus ditemukan di Kabupaten Buleleng. Sebanyak 14 orang diantaranya adalah anak-anak. Dari ratusan kasus itu didominasi oleh laki-laki sebanyak 397 orang, kemudian 226 orang perempuan.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit I Gede Artamawan seizin Kadiskes Buleleng dr Sucipto, Kamis (6/7), mengatakan kasus TBC sama halnya dengan penyakit HIV/AIDS seperti fenomena gunung es. Jumlah kasus yang ditemukan di permukaan hanya sebagian kecil saja. Sedangkan jika dilakukan tes secara menyeluruh potensi temuan kasus bisa berkali-kali lipat.

Foto: Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit I Gede Artamawan. -IST

Dinas Kesehatan Buleleng pun tahun ini mengubah pola temuan kasus dengan jemput bola dan pendataan aktif. Tidak lagi hanya menunggu di faskes kesehatan dan menemukan kasus setelah pemeriksaan pasien bergejala. Tenaga kesehatan akan melakukan investigasi kontak erat dengan 20 orang dari kasus positif. Kontak erat itu dari keluarga yang tinggal serumah atau yang sering berhubungan dengan pasien positif. Selain itu tes secara intensif juga dilakukan kepada pasien dengan penyakit lain yang dapat berkomplikasi dengan TBC. Seperti penderita HIV AIDS, diabetes, ibu hamil dengan daya tahan tubuh lemah.

Cara masif juga dilakukan dengan mendatangi sejumlah tempat-tempat tertentu, seperti Lembaga Pemasyarakatan (LP). Warga binaan yang mengalami gejala akan diambil sampel dahaknya untuk diuji laboratorium. Alat uji yang lebih cepat dan efektif saat ini pun sudah tersedia di RSUD Buleleng, RSUD Giri Emas, RSUD Tangguwisia dan Puskesmas Gerokgak I.

€Angka temuan tinggi bukan berarti jelek karena yang dilakukan pemerintah sekarang adalah menemukan sebanyak-banyaknya, lalu menyelamatkan orang yang positif terjangkit dengan diobati sehingga semakin banyak bisa diselamatkan,€ ucap Artamawan. 7k23

Komentar