nusabali

Sapi Potong Keluar Daerah Dikirim Lebih Awal

Jelang Idul Adha Pasar Hewan Beringkit Lengang

  • www.nusabali.com-sapi-potong-keluar-daerah-dikirim-lebih-awal
  • www.nusabali.com-sapi-potong-keluar-daerah-dikirim-lebih-awal

DENPASAR, NusaBali - Dua hari menjelang Idul Adha, Rabu (28/6) Pasar Hewan Beringkit, Desa Mengwi Tani, Kecamatan Mengwi, Badung lengang.

Tidak saja, pada Senin (26/6) kemarin, namun dalam hari pasaran sebelumnya- setiap Minggu dan Rabu, juga belum seramai sebagaimana sebelum pandemi Covid-19 dan masa wabah Penyakit Mulut dan Kuku(PMK). Hal itu ditandai transaksi yang  baru berkisar antara 300-400 ekor sapi.

Direktur Perumda Mangu Giri Sedana, Kabupaten Badung I Made Sukantra, mengatakan 300-400 tersebut transaksi atau jual beli keseluruhan. Mulai dari penjualan sapi potong, bibit dan juga penggemukkan.

“Itu baru sekitar 20 persen dari kondisi normal,” terang Sukantra, Senin (26/6). Artinya tidak terjadi lonjakan transaksi jual beli, meskipun mendekati  Idul Adha.

Namun demikian secara perlahan-lahan kunjungan ke pasar Beringkit, diyakini akan terus meningkat.

“Sudah lebih ramai dibanding tahun sebelumnya,” kata Sukantra.

Azes, seorang buruh di Pasar Beringkit menuturkan, lengangnya Pasar Beringkit, karena  jual beli sapi tidak banyak.

“Untuk pengiriman sapi kurban Idul Adha, sudah mulai sejak dua bulan lalu. Karena itu sekarang lengang,” ungkap Azes yang asal Jembrana. Memang demikian, waktu pengiriman rata-rata mendahului.

Selain itu, pengiriman tidak saja dari Pasar Beringkit, tetapi juga dikirim langsung dari kandang-kandang atau tempat pengusaha sapi. Juga dari pasar-pasar hewan lainnya di Bali.

“Tidak saja dari sini (Pasar Beringkit) namun banyak langsung dari tempat pengirim (pengusaha pengirim sapi),” terang Azes.

Selama masa pengiriman tersebut, Azes perkirakan antara 8.000 sampai 10 ribu ekor sapi potong  terkirim ke luar. Terutama dengan tujuan Pulau Jawa. “Pasokan sapi juga lancar,” ungkap Azes.

Pantauan di Pasar Hewan Beringkit, Senin kemarin menunjukkan tidak banyak sapi yang ‘tersisa’.

“Itu semua  sapi untuk pesanan lokal. Sedang untuk  yang dikirim keluar tidak ada lagi,” ucap Azes menunjuk sapi belasan sapi potong yang dititipkan yang empunya sebelum dikirim ke lokasi pemotongan untuk kurban. Rata-rata sapi itu sudah diberi tanda pada punggungnya, menunjukkan kepemilikan.

“Saya  dan teman-teman jaga untuk memberi pakan, sebelum nanti dikirim ke lokasi pemotongan untuk kurban,” terang Azes. K17.

Komentar