BPBD Gencar Sosialisasi, Target Tambah SPAB

Kepala Pelaksana BPBD Buleleng Putu Ariadi Pribadi, Kamis (22/6) menyebut, pendampingan dan edukasi di satuan pendidikan saat ini didominasi oleh permohonan satuan pendidikan masing-masing. Sebagian memang sudah dijadwalkan oleh BPBD Buleleng yang memprioritaskan sekolah-sekolah dengan risiko dampak bencana cukup tinggi.

“Belakangan sekolah lebih banyak proaktif, ada KKN Undiksha yang juga banyak mendorong sekolah-sekolah melaksanakan sosialisasi dan minta pendampingan kepada kami,” ucap mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng ini.

Ariadi menyebut, sekolah-sekolah yang sudah mendapatkan edukasi dan pendampingan kebencanaan, memang diarahkan untuk ditetapkan sebagai SPAB. Namun untuk dapat ditetapkan menjadi SPAB ada beberapa indikator yang harus dipenuhi oleh setiap sekolah.

“Ini adalah langkah awal pemenuhan salah satu indikator SPAB. Selain juga harus ada manajemen kebencanaan di sekolah, pembentukan relawan di sekolah, peningkatan kapasitas, termasuk dukungan anggaran sekolah untuk pengadaan rambu jalur evakuasi dan titik kumpul,” imbuh Ariadi.  

Sejauh ini BPBD Buleleng sudah membentuk 16 SPAB di Buleleng. Satuan pendidikan ini dipastikan tanggap bencana di lingkungan sekitar dan menguasai risiko serta cara evakuasi dan penyelamatan.

Sementara itu dalam edukasi dan pendampingan BPBD Buleleng juga menggandeng Basarnas yang membantu memberikan materi terkait pencarian dan pertolongan orang, PMI dengan materi pertolongan pertama. 

Sedangkan BPBD memberikan pemahaman kepada warga sekolah terkait edukasi pentingnya pemahaman resiko bencana dan kebijakan penanggulangan bencana pemerintah daerah. Dalam pendampingan dan edukasi ini biasanya diisi juga dengan simulasi bencana. 7k23