nusabali

SMKN 3 Denpasar jadi Contoh Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan

  • www.nusabali.com-smkn-3-denpasar-jadi-contoh-pendidikan-untuk-pembangunan-berkelanjutan

DENPASAR, NusaBali - Delegasi peserta dari berbagai negara peserta pertemuan Sub-Regional ESD-Net 2030 mengunjungi Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 dan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Denpasar (14/6) sebagai bagian dari kunjungan edukasi untuk pembangunan berkelanjutan.

Menurut Itje Chodidjah, Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) saat mendampingi delegasi di SMKN 3 Denpasar, mengungkapkan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang hubungan antara pendidikan dan pembangunan berkelanjutan. 

“SMKN 3 jadi salah satu contoh bagaimana mengintegrasikan pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan dalam proses belajar mengajar. Selain itu juga merangkul masyarakat global lewat program pendidikan pembangunan berkelanjutan yang telah diterapkan," sambung Itje.

Delegasi internasional terdiri dari 21 negara, termasuk Jepang, Uzbekistan, Maladewa, Korea Selatan, Bhutan, Pakistan dan Filipina. Mereka mengeksplorasi bagaimana Indonesia dan Bali khususnya, mengatasi tantangan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan di dalam dan luar kelas. Delegasi ini terkesan dengan upaya Bali dalam meningkatkan keberlanjutan, termasuk program pengurangan sampah dan pelindungan lingkungan yang diterapkan oleh SMAN 3 dan SMKN 3 di Denpasar.

Kepala SMAN 3 Denpasar, Kadek Dwi Rustinawati juga merasa senang dengan kunjungan tersebut dan menyambut baik kontribusi delegasi internasional pada pemahaman mereka tentang isu-isu pembangunan berkelanjutan. 

“Kami sangat menyambut baik kunjungan ini, karena sekolah kami merupakan sekolah Adiwiyata yang terus konsisten dalam mewujudkan visi dan misi sebagai sekolah hijau,” ujarnya.

Kadek Dwi menambahkan bahwa SMAN 3 Denpasar turut menggerakkan siswa-siswanya untuk mencintai lingkungan, menjaga lingkungan, dan mewujudkan lingkungan sehat sebagai tempat belajar yang aman dan nyaman. 

“Pembelajaran di sekolah kami terintegrasi dengan pembelajaran yang berbasis lingkungan. Hal itu tercermin dari setiap kegiatan pembelajaran, kegiatan ekstrakurikuler, maupun kegiatan kokurikuler di sekolah,” ungkap Kadek. 7

Komentar