nusabali

Nadiem Diminta Hapus Wisuda TK hingga SMA

  • www.nusabali.com-nadiem-diminta-hapus-wisuda-tk-hingga-sma

Mereka rata-rata mengeluhkan biaya yang tak sedikit untuk proses seremonial tersebut.

JAKARTA, NusaBali
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mendapat desakan dari masyarakat untuk menghapus wisuda TK hingga SMA yang dinilai memberatkan. 

Desakan ini sendiri berawal saat Nadiem memposting di Instagram @Nadiemmakarim. "Untuk mewujudkan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan, mulai tahun ajaran baru mendatang kita semua harus bergerak untuk mencapai tiga target perubahan. Menghilangkan tes calistung dari proses penerimaan peserta didik baru di SD, menerapkan masa perkenalan bagi peserta didik baru selama dua minggu pertama di PAUD dan SD kelas awal, serta menerapkan pembelajaran yang membangun enam kemampuan fondasi anak di PAUD maupun di SD," katanya dalam postingan, Kamis (15/6).

"Mari bergotong royong mentransformasi pembelajaran di satuan pendidikan PAUD dan SD untuk melahirkan calon pemimpin Indonesia Emas 2045 yang cerdas dan berkarakter," katanya lagi.

Namun, alih-alih mendapat respon positif, netizen justru menyampaikan kritik akan adanya fenomena "wisuda" yang dilakukan murid TK hingga SMA yang dinilai memberatkan orangtua. "Hapuskan wisuda dari TK sampai SMA. Biaya sewa gedungnya mahal, belum tour ke Bali atau Jogja bagi yang tidak mampu diwajibkan bayar walupun tidak ikut tour. Sampai orang tua minjem-minjem uang ke sana ke sini sampai ada yang pinjem rentenir," kata salah satu akun.

"Minta tolong pak saya mewakili emak emak yg setiap menjelang kelulusan mengelu biaya wisuda yg mahal, tolong hapus wisuda mulai dari PAUD,,SD,SMP,SMA... Karena biaya nya terlalu berlebihan apalagi pakek acara wisuda di hotel segala,, biarkan wisuda ada di kampus kuliah saja.," tulis @syahrul.aul.

Komentar itu mendapat 375 like dari netizen lain dan menjadi komentar yang disorot, sehingga menjadi komentar teratas di unggahan Nadiem. Banyak yang setuju dengan ungkapan netizen tersebut. Mereka rata-rata mengeluhkan biaya yang tak sedikit untuk proses seremonial tersebut.

Kemendikbudristek melalui Plt Kepala Biro Kerja Sama dan Humas Kemendikbud Ristek Anang Ristanto mengatakan wisuda merupakan kegiatan yang opsional.

Dalam Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016 tentang Komite Sekolah. Ditegaskan bahwa kegiatan satuan pendidikan yang melibatkan orang tua dapat didiskusikan dan dimusyawarahkan bersama dengan Komite Sekolah.

"Terkait fenomena dan budaya kegiatan wisuda yang dilakukan oleh satuan pendidikan mulai dari jenjang PAUD/TK, SD, SMP hingga SMA, dengan ini pihak Kemendikbudristek menegaskan bahwa kegiatan wisuda merupakan kegiatan yang opsional," ujar dia. 7

Komentar