nusabali

Siswa SD Alam Nusantara Berlatih Membuat Tempe

  • www.nusabali.com-siswa-sd-alam-nusantara-berlatih-membuat-tempe

AMLAPURA, NusaBali - Siswa SD Alam Nusantara Amlapura, berlatih membuat tempe bersih dan berkualitas. Salah satu orangtua siswa Ayun, yang membimbing siswa itu yang dikoordinasikan Kepala Sekolah Putu Anastasia Mayrika dan guru I Gusti Agung Ayu Agustini.

Pelatihan membuat tempe tersebut melibatkan 21 siswa kelas I dan kelas II, di Jalan Banteng Gang Merpati 1 Amlapura, Sabtu (13/5). Siswa terlibat proses pembuatan tempe, mulai dari membersihkan tempe dengan air secara manual hingga kulitnya terkelupas, kemudian tempe dikukus beberapa menit, lanjut pendinginan.

Selanjutnya, siswa mengaduk-aduk tempe setelah bercampur ragi dan tepung beras hingga rata. Kemudian siswa juga wajib membersihkan daun pisang yang telah tersedia, dan terakhir menuangkan tempe di atas daun pisang, dengan takaran yang merata.

"Kami libatkan siswa selama proses membuat tempe, agar merasakan langsung dan mengetahui cara pembuatannya. Ini juga bagian dari implementasi kurikulum merdeka, untuk membentuk profile pelajar Pancasila," jelas Kasek Putu Anastasia Mayrika.


21 siswa yang ikut pelatihan buat sabun yakni kelas I, 10 siswa, dan kelas II, 11 siswa. Ke-11 siswa kelas II yang mengikuti pelatihan, 11 siswa kelas II. Mereka lebih aktif mengikuti pelatihan tersebut, Putu Jarvis Hareshananda, I Kadek Agus Agra Ardhiana, I Putu Agus Krisna Pratama, Putu Naya Neysa Aerilyntika, I Gede Kiano Ganendra Wiraloka, I Kadek Berlin Admaja, Ni Putu Hana Oktaviyani Putri, Ida Ayu Devika Kiran Prajna, I Kadek Bagus Arya Wira Putra, Ni Kadek Natalita Fayola Marta dan Putu Mayna Sarisha Maheswari.

Sebelumnya seluruh siswa mendapatkan pelatihan, tata cara membuat sabun berbahan eco enzyme, juga terlebih dahulu memperkenalkan bahan-bahan yang digunakan. Beda dengan membuat sabun, bahan-bahan itu terlebih dahulu dengan cara menimbang sesuai perbandingan. Misalnya, minyak kelapa 99 gram, minyak kanola 200 gram, eco enzyme 110 gram, NaOH 42 gram, dan lain-lain. Semua itu tertuang ke dalam baskom, berlanjut proses mengaduk.

Setelah memasuki hari kelima, menuangkan hasil adonan ke alat cetakan, dan mampu menyelesaikan 5 cetakan sabun, masing-masing panjang 10 cm, lebar 5 cm, tinggi 2 cm. "Ini salah satu bentuk inovasi pembelajaran kepada siswa, agar siswa merasakan pembelajaran yang nyata ada teori, ada praktek," katanya.

Sedangkan pembelajaran sehari-hari, pihak guru mendekatkan siswa agar dekat dengan alam. Minimal mengenal pohon dan tanaman sekitarnya. Selain itu, mengenal manfaat pohon untuk menyerap air dan manfaat pohon membuat pembelajaran lebih sejuk.7k16

Komentar