nusabali

El Nino Bisa Dongkrak Inflasi di Indonesia

  • www.nusabali.com-el-nino-bisa-dongkrak-inflasi-di-indonesia

Pengamat sarankan Badan Pangan harus amankan stok bahan pangan.

JAKARTA, NusaBali
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta seluruh Kementerian/Lembaga (K/L) dan pemerintah daerah bersiap sejak dini untuk hadapi dampak El Nino.

Melalui unggahan di Instagram resminya @luhut.pandjaitan, Menko Luhut menyampaikan Sekjen Organisasi Meteorologi Dunia menyatakan, fenomena La Nina yang telah terjadi selama tiga tahun berturut-turut dan membawa cuaca lebih basah akhirnya telah berakhir. Hal ini akibatkan El Nino akan membawa suhu menjadi tinggi sehingga membuat cuaca menajdi lebih kering.

Berdasarkan data yang didapatkan, suhu laut juga telah mencapai rekor tertinggi setelah terakhir terjadi pada 2016. Luhut menuturkan, belum lagi gelombang panas yang mendorong rekor suhu tertinggi di Asia akhir-akhir ini.

"Dari pemodelan cuaca yang kami dapatkan El Nino diprediksi akan terjadi pada Agustus 2023 meski ketidakpastian tingkat keparahan El Nino masih sangat tinggi,” ujar dia.

Sementara itu, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira juga menilai El Nino perlu diwaspadai karena jadi ancaman serius ke ekonomi. Ia mengatakan, El Nino bisa berdampak signifikan terhadap stok pangan di dalam negeri dan menyebabkan kenaikan inflasi.

Pada 2015, fenomena El Nino menyebabkan inflasi harga pangan bergejolak (volatile food) mencapai 4,84 persen year on year (YoY). Sementara pada Januari 2016, inflasi harga pangan bergejolak menembus 6,77 persen YoY. Bhima menuturkan, padahal Januari biasanya inflasi cenderung rendah, tapi El Nino menyebabkan anomali pada awal 2016.

“Dengan kondisi inflasi pada 2023 diperkirakan berkisar 4,5 persen-5 persen, kondisi El Nino bisa memperburuk ekspektasi inflasi. Kekeringan ekstrem harus mulai di mitigasi terutama di kantong penghasil pangan utama,” ujar dia seperti dilansir Liputan6.com, Jumat (28/4).

Bhima prediksi, inflasi dapat mencapai 5-5,5 persen pada akhir 2023. Adapun Bank Indonesia targetkan inflasi 2023 3 persen plus minus satu persen.

Adapun Bhima menyarankan Badan Pangan harus segera bertindak. Hal ini tidak selalu dijalankan dengan menambah impor beras.

“Beberapa daerah yang sedang panen rayah gabah mungkin prioritas diserap pemerintah dulu,” kata dia.

Ia menambahkan, khawatir efek turunan dari naiknya harga pangan dapat menciptakan berbagai dampak negatif mulai dari kenaikan jumlah rumah tangga miskin hingga pengangguran di sektor pertanian.

Selain itu, Bhima mengatakan, risiko El Nino juga mempengaruhi keputusan penambahan investasi di sektor perkebunan dalam 2-3 tahun ke depan.
Pada 2021-2022, investasi di sektor perkebunan meningkat, menurut Bhina terutama bertepatan dengan lonjakan harga CPO di luar perkiraan di pasar ekspor. Harga CPO pada 28 April 2023 alami tekanan hingga merosot 48,8 persen Yoy.

“Jadi faktor harga yang turun juga berkontribusi pada tertundanya investasi di sektor sawit,” ujar dia. 7

Komentar