Papranian Tandai Panyineban Karya di Pura Ulun Danu Batur

Rangkaian upacara diawali dengan menghaturkan Bhakti Papranian. Dalam pelaksanaan upacara tersebut sempat terjadi hujan disertai angin kencang. Meski begitu pelaksanaan upacara tetap berlanjut.

Pada upacara hadir Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace), Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, beserta jajaran. Jro Gede Batur Duwuran menyampaikan rangkaian Nyineb Ida Bhatara-Bhatari diawali dengan Bhakti Papranian, Pala Bungkah, Pala Gantung. "Tujuan untuk memohon maaf atas ayah-ayahan pelaksanaan upacara selama Ida Sasuhunan dari awal pelaksanaan upacara hingga upacara ngeluwur/nyineb," ungkapnya.

Setelah menghaturkan Bhakti Papranian, dilanjutkan dengan Masiat atau Perang-perangan, yang bermakna mencari amerta (rejeki). Jro Gede Batur mengingatkan bahwa seluruh umat agar bekerja keras dan dengan dharma dapat memperoleh rejeki. "Domogi pilih pemargi, rahayu serang sami," ujarnya.

Rangkaian upacara selanjutnya Nuwek Bagia Pulakerti, Mralina Sampian, lanjut Ida Bhatara-Bhatari kembali ke payogan/stananya.  Menurut Jro Gede Batur, meski sudah dilaksanakan upacara Nyineb masih ada pamedek yang tangkil.

Terkait hujan angin saat Papranian, Jro Gede Batur mengatakan, baru kali ini terjadi angin kencang seperti itu. Namun syukur tidak sampai terjadi hal yang tidak diinginkan. "Astungkara selamat sami. Upacara bisa berjalan dengan baik," kata Jro Gede Batur. *esa