nusabali

Bebas Hari Ini, 1.000 ‘Sahabat’ Jemput Anas Urbaningrum

  • www.nusabali.com-bebas-hari-ini-1000-sahabat-jemput-anas-urbaningrum

JAKARTA, NusaBali
Sehari menjelang bebasnya mantan Ketum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum dari Lapas Sukamiskin, Kota Bandung, Jawa Barat, para Sahabat Anas Urbaningrum telah menyiapkan diri untuk menyambut langsung.

Salah satunya, Gede Pasek Suardika yang khusus terbang dari Bali usai menangani Praperadilan Rektor Universitas Udayana (Unud) ke Bandung, Senin (10/4). Menurut Pasek, setelah bebas Anas akan berbuka puasa dengan para sahabatnya.

Mereka berasal dari berbagai organisasi dan dari berbagai daerah, termasuk dari Bali. Dari Bali merupakan perwakilan dari PPI (Perhimpunan Pergerakan Indonesia) Bali dan PKN (Partai Kebangkitan Nusantara) Bali. Sementara Sahabat Anas Urbaningrum terjauh berasal dari Aceh. Dengan antusiasnya para Sahabat Anas Urbaningrum untuk datang, diperkirakan akan ada 1.000 orang lebih.

Nantinya, Anas akan silaturahmi dan menyapa mereka secara bersamaan dengan bicara atau pidato di hadapan mereka. "Apapun yang disampaikan Mas Anas punya makna, karena banyak yang meyakini beliau masuk lantaran operasi politik dengan memanfaatkan oknum-oknum penegak hukum," ujar Pasek Suardika saat dihubungi NusaBali. Pasek mencontohkan awal Anas dijadikan tersangka disebut menerima gratifikasi mobil Harrier dari kasus Hambalang.

Namun, dalam putusan PK (Peninjauan Kembali) itu tidak terbukti dan terkait. Justru putusan PK menyatakan Anas melakukan korupsi berkelanjutan dan pencucian uang berkali-kali, tetapi tidak dijelaskan korupsi di mana saja, berapa besarnya, bagaimana dilaksanakan dan dibawa ke mana.

"Sehingga banyak yang meyakini itu merupakan operasi politik untuk menghilangkan jabatannya sebagai Ketum Partai Demokrat," jelas Pasek. Terlebih setelah dijadikan tersangka, Anas berhenti menjadi Ketum dan Demokrat diambil alih oleh SBY (Susilo Bambang Yudhoyono). Memang, lanjut pria yang pernah menjabat Ketua Komisi III DPR RI ini, orang awam akan berpikir Anas dihukum karena bersalah. Tapi, jangan lupa Anas menjadi tersangka karena dikriminalisasi. Dia disangka melakukan perbuatan tidak jelas dan dikaitkan dengan kasus Hambalang.

"Padahal, tidak terbukti dalam putusan PK. Oleh karena itu, beliau berani berkata satu rupiah Anas korupsi di Hambalang, gantung Anas di Monas," jelas Pasek. Setelah buka bersama kelak, agenda Anas selanjutnya solat taraweh bersama. Selanjutnya berangkat ke Blitar, Jawa Timur untuk sungkeman dengan ibundanya.

Lalu pada Selasa (12/4) Anas buka bersama di Blitar bersama teman-temannya yang berada di Jawa Timur dan sekitarnya. Menurut Pasek, selama bulan puasa ini agenda Anas adalah buka bersama. Sebagai salah satu sahabat dekat Anas, Pasek diminta ikut pula menemani ke Blitar. "Jadi, dari Bandung saya lanjut ke Blitar," kata pria yang saat ini menjadi Ketum PKN ini. *k22

Komentar