Karangasem Gagal Pertahankan Trofi Widya Kusuma 2017
Pertama kali Karangasem gagal mempertahankan trofi Widya Kusuma Bali sejak 2003.
AMLAPURA, NusaBali
Dalam tahapan penilaian tahun 2017, Disdikpora Karangasem mengikutsertakan tiga wakil; I Made Regeg bertugas sebagai pengawas SMP Disdikpora Karangasem, Ida Wayan Gangga pengawas SD Disdikpora Kecamatan Abang, dan Kasek TK Kemala Bhayangkari Amlapura Ni Nengah Suniasih.
Tiga wakil Karangasem tersebut tidak masuk agenda visitasi (kunjungan) penilaian. Hal itu yang mengagetkan Kadis Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Karangasem I Gusti Ngurah Kartika. Padahal, sejak tahun 2013 Karangasem selalu meraih penghargaan di bidang pendidikan itu minimal dua trofi. Terakhir di 2016, menyabet dua trofi atas nama I Wayan Sarya (saat itu Kepala SMPN 1 Manggis) dan I Ketut Suba (Kepala SMKN Kubu).
Kadisdikpora Karangasem Gusti Kartika belum bisa mengemukakan alasan kegagalan tersebut. Padahal syarat administrasi telah terpenuhi. “Nantilah kami cek, di mana masalahnya. Apakah ada syarat administrasi yang kurang lengkap, atau hasil tes di Provinsi Bali kurang memenuhi syarat untuk dilanjutkan ke visitasi,” kata Gusti Kartika di Amlapura, Minggu (4/6).
“Bisa saja kurang mampu mempertahankan karya tulisnya, portofolio kurang lengkap, kurang adanya pengabdian sosial, dan yang lainnya. Kami belum dapat pemberitahuan mengenai kegagalan itu,” tambah Gusti Kartika, peraih trofi Widya Kusama tahun 2015.
Agenda tahapan seleksi trofi Widya Kusuma tahun 2017 adalah, Kamis (4/5) seleksi administrasi, Kamis (18/4) tes wawancara di Provinsi Bali, 29 Mei-13 Juni kunjungan (visitasi), 14 Agustus penyerahan trofi Widya Kusuma bertepatan HUT Pemprov Bali.
Kasek TK Kemala Bhayangkari Amlapura Ni Nengah Suniasih, mengakui gagal melanjutkan seleksi memperebutkan trofi Widya Kusuma. “Karya tulis fenomenologi pendidikan yang saya bawakan kurang materi latar belakang. Hal itu ditanyakan dewan juri saat presentasi,” ujarnya. *k16
Dalam tahapan penilaian tahun 2017, Disdikpora Karangasem mengikutsertakan tiga wakil; I Made Regeg bertugas sebagai pengawas SMP Disdikpora Karangasem, Ida Wayan Gangga pengawas SD Disdikpora Kecamatan Abang, dan Kasek TK Kemala Bhayangkari Amlapura Ni Nengah Suniasih.
Tiga wakil Karangasem tersebut tidak masuk agenda visitasi (kunjungan) penilaian. Hal itu yang mengagetkan Kadis Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Karangasem I Gusti Ngurah Kartika. Padahal, sejak tahun 2013 Karangasem selalu meraih penghargaan di bidang pendidikan itu minimal dua trofi. Terakhir di 2016, menyabet dua trofi atas nama I Wayan Sarya (saat itu Kepala SMPN 1 Manggis) dan I Ketut Suba (Kepala SMKN Kubu).
Kadisdikpora Karangasem Gusti Kartika belum bisa mengemukakan alasan kegagalan tersebut. Padahal syarat administrasi telah terpenuhi. “Nantilah kami cek, di mana masalahnya. Apakah ada syarat administrasi yang kurang lengkap, atau hasil tes di Provinsi Bali kurang memenuhi syarat untuk dilanjutkan ke visitasi,” kata Gusti Kartika di Amlapura, Minggu (4/6).
“Bisa saja kurang mampu mempertahankan karya tulisnya, portofolio kurang lengkap, kurang adanya pengabdian sosial, dan yang lainnya. Kami belum dapat pemberitahuan mengenai kegagalan itu,” tambah Gusti Kartika, peraih trofi Widya Kusama tahun 2015.
Agenda tahapan seleksi trofi Widya Kusuma tahun 2017 adalah, Kamis (4/5) seleksi administrasi, Kamis (18/4) tes wawancara di Provinsi Bali, 29 Mei-13 Juni kunjungan (visitasi), 14 Agustus penyerahan trofi Widya Kusuma bertepatan HUT Pemprov Bali.
Kasek TK Kemala Bhayangkari Amlapura Ni Nengah Suniasih, mengakui gagal melanjutkan seleksi memperebutkan trofi Widya Kusuma. “Karya tulis fenomenologi pendidikan yang saya bawakan kurang materi latar belakang. Hal itu ditanyakan dewan juri saat presentasi,” ujarnya. *k16
Komentar