Tinggalkan Filosofi Italia, Napoli Kalahkan Frankfurt

Atas kemenangan itu, Luciano Spalletti ingin memperlihatkan revolusi baru, sekaligus meninggalkan filosofi sepakbola Italia .

Bertamu ke kandang Frankfurt, di Deutsche Bank Park, Napoli justru mendominasi laga dengan 70 persen penguasaan bola dan 10 tembakan ke arah gawang. Dengan catatan tersebut, Spalletti ingin menunjukkan, Napoli sebagai tim Italia dengan permainan terbaik saat ini dan meninggalkan sistem grendel cattenaccio.

Sebelumnya, tim-tim Italia identik dengan permainan bertahan yang berjalan hingga saat ini. Namun hal tersebut tidak berlaku bagi Napoli yang memainkan sepak bola menyerang tanpa memberikan ruang untuk serangan balik bagi lawan.

“Mungkin Eintracht Frankfurt bermain dengan cara yang lebih 'Italia' dengan duduk dan bertahan. Sudah saatnya kita menyingkirkan klise tentang sepak bola defensif Italia ini,” terang Spalletti, tentang sepak bola bertahan Italia.

Spalletti sangat berani menilai sepak bola negaranya saat ini sangat buruk. Bukan tanpa alasan, Spalletti merasa banyak tim yang terpaku pada identitas Italia dengan permainan bertahan dan serangan balik.

Namun semua itu tidak berlaku bagi tim asuhan Spalletti musim ini. Pelatih asal Italia itu membuktikan, timnya memainkan sepak bola terbaik di Italia dengan permainan menyerangnya.

Napoli asuhan Spalletti jadi bukti nyatam tim Italia mampu memainkan sepak bola menyerang. Tidak hanya menyerang, Spalletti bahkan memberikan perintah pada pemainnya untuk selalu mengendalikan permainan.

Napoli bisa menjadi bukti bahwa sepak bola dengan pertahanan terbaik adalah ketika sebuah tim tampil terus menerus menyerang. Spalletti sendiri bahkan memberikan perintah bagi pemainnya tidak kehilangan kendali sepanjang jalannya laga. *