nusabali

Sekretaris Partai Komunis Kagumi Ubud

  • www.nusabali.com-sekretaris-partai-komunis-kagumi-ubud

GIANYAR, NusaBali
Sekretaris Partai Komunis di Provinsi Hainan, Tiongkok, Mr Shen Xiaoming, mengunjungi Museum Puri Lukisan dan Puri Agung Ubud, Kelurahan/Kecamatan Ubud, Gianyar, Minggu (19/2) siang.

Tamu kehormatan partai terbesar di negara tersebut, tampak mengagumi keindahan Ubud yang selama ini menjadi destinasi wisata terkenal di dunia.

Selama di Ubud, Mr Shen disambut oleh Wakil Gubernur Bali Prof Dr Tjokorda Oka Arta Ardhana Sukawati alias Cok Ace. Mr Shen dan rombongan dijamu oleh Panglingsir Puri Agung Ubud Tjokorda Gde Putra Sukawati alias Cokorda Putra, bersama adiknya, Tjokorda Gde Raka Sukawati alias Cok De, dan keluarga puri. Kekaguman Mr Shen tampak dari semangatnya berjalan kaki dari Museum Puri Lukisan, sekitar 400 meter ke timur menuju Catus Pata dan Puri Agung Ubud. Sebelum itu, di museum tersebut, Mr Shen menyaksikan aksi seniman patung dan ukiran kayu serta penulisan pada lontar.

Sadangkan di Puri Agung Ubud, Mr Shen dan rombongan disambut Panglingsir Cok Putra, Cok Ace, dan Cok De. Usai menyaksikan anak-anak belajar menari, mereka diterima di Gedong Betel Puri, lanjut disambut dan dihibur dengan sejumlah tarian Bali.

Kepada Mr Shen, Cok Ace menyampaikan keberadaan puri ini tidak terlepas dari hubungan harmonis sejak dahulu antara puri dan masyarakat. Puri ini pernah dikunjungi Presiden RI yakni Sukarno, Soesilo Bambang Yudoyono (SBY), Megawati Soekarno Putri, dan Joko Widodo (Jokowi). ‘’Harapan kami, melalui kunjungan ini, hubungan antara Bali, khususnya Puri Ubud dengan masyarakat Hainan makin hangat. Kami juga berharap, kehadiran Yang Mulia (Mr Shen Xiaoming) menjadi kenangan hingga dapat diceritakan kepada masyarakat di Hainan,’’ jelas Wagub asal Puri Agung Ubud ini.

Senada Wagub Cok Ace, Panglingsir Puri Agung Ubud Cokorda Putra menyampaikan, dalam konteks kultural, hubungan Bali - Tiongkok, bukan hal baru. ‘’Terbukti, bentuk ukiran Bali terkenal kerena keindahan patra Cina atau Belanda. Paduan budaya ini sangat menginspirasi dan memberi warna pada kasanah seni ukir Bali,’’ jelas peraih  Tanda Kehormatan Satya Lencana Kepariwisataan dari Presiden Jokowi, 17 Agustus 2021 ini.

Papar Cokorda Putra, sejak tahun 1930, para panglingsir  Puri Agung Ubud telah menjalin kolaborasi budaya dengan dunia luar, namun selektif. Maka Ubud kian dikenal hingga kini sebagai sentral seni budaya. Puri Agung Ubud membuka pembauran budaya dan seni menjadi basis dinamika masyarakat hingga daya tarik wisata Bali. Presiden Sukarno saat berkunjung ke Ubud, jelasnya, bangga dengan seni sebagai representasi budaya masyarakat Ubud dan Bali umumnya.

‘’Kepada Yang Mulia, mohon dukungan untuk kemajuan pariwisata di Bali yang berkelanjutan. Harapan kami juga, kota Hainan dan Ubud bisa terhubung secara khusus terutama untuk penyelenggaraan even-even budaya,’’ ujarnya.

Mr Shen Xiaoming mengaku terkesima dengan sambutan hangat dari keluarga Puri Agung Ubud. Dia senang, meski baru 1,5 jam di Ubud bisa merasakan aura positif dan keindahan Ubud. Dia merasakan pariwisata Bali sudah pulih pascapandemi Covid-19, sebagaimana tampak dari keramaian jalan raya selama perjalanan dari bandara menuju Ubud. Menurutnya, Bali sudah mampu merawat budaya dan pariwisatanya. ‘’Kami di RRT, antara budaya dan pariwisata sudah satu kementerian. Tapi, kami harus belajar dengan Bali terkait pariwisata. Bali itu bagus, ini akan saya sampaikan kepada masyarakat Tiongkok. Saya harap, setelah kunjungan ini, makin banyak turis Tiongkok ke Bali,’’ ujarnya.

Acara ini juga dihadiri Konjen RRT di Bali Zhu Xinglong, Kadis Pariwisata Bali Tjokorda Bagus Pemayun, dan jajaran.*lsa

Komentar