nusabali

Akibat Cuaca Ekstrem, Bencana Kepung Denpasar

Angin Kencang, Pohon Tumbang hingga Senderan Jebol

  • www.nusabali.com-akibat-cuaca-ekstrem-bencana-kepung-denpasar
  • www.nusabali.com-akibat-cuaca-ekstrem-bencana-kepung-denpasar

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hujan dan angin kencang masih berpotensi terjadi pada 25-27 Desember 2022.

DENPASAR, NusaBali

Akibat hujan lebat disertai angin kencang yang melanda Kota Denpasar membuat terjadinya bencana di beberapa wilayah. Sejumlah titik bencana terjadi dalam sehari pada, Minggu (25/12) mulai dari pohon tumbang, angin kencang hingga senderan jebol. Sejumlah titik bencana ini sudah dilakukan penanganan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar.  

Kepala Pelaksanaan BPBD Kota Denpasar, Ida Bagus Joni Wirabawa mengatakan cuaca ekstrem masih terus terjadi di Bali, khususnya di Kota Denpasar. Hujan lebat disertai angin kencang membuat pohon-pohon besar di Kota Denpasar bertumbangan akibat akar yang tidak mampu menopang beban.

Kendati sudah dilakukan perompesan, namun karena hujan ditambah angin kencang membuat sejumlah pohon tumbang, khususnya pohon perindang di tepi jalan. "Cuaca ekstrem ini harus diwaspadai terutama masyarakat yang melakukan aktivasi di luar rumah," jelas Gus Joni. Selain pohon tumbang, pihaknya juga menangani senderan jebol dan angin kencang yang menimbulkan kerusakan.

Ada 8 titik kejadian yang ditangani pihaknya, Minggu kemarin, yakni senderan jebol di Jalan Ahmad Yani Blok A nomor 12 dan nomor 13 tepatnya di Perumahan Nuansa Anugrah. Angin kencang (puting beliung) di Jalan Hayam Wuruk Gang Subak Baru Banjar Babakan Sari, Desa Sumerta Kelod, Denpasar yang menyebabkan 3 atap rumah warga beterbangan dan satu korban anak umur 4 tahun yang mengalami luka ringan akibat terkena material atap.

"Pohon tumbang juga terjadi di Jalan Sedap Malam depan Angelila menimpa kendaraan. Pohon tumbang di Jalan Dr Muwardi menimpa bangunan Balai Banjar Sembung Sari, Desa Sumerta Kelod, Denpasar Timur. Pohon tumbang juga terjadi di Jalan Merta Sari," ungkapnya.

Sementara senderan jebol terjadi di Pura Dalem Jagat Sidakarya yang terletak Perum Kosala, Jalan Antasura Gang Batusari, Banjar Bantas Peraupan, Desa Peguyangan Kangin, Kecamatan Denpasar Utara dan pohon tumbang di Jalan Moh Yamin depan Bali Torism Board.

Untuk peristiwa jebolnya senderan di Pura Dalem Jagat Sidhakarya, Peguyangan, Denpasar Utara diawali dengan adanya suara gemuruh dan tembok mulai bergeser pada, Minggu pagi pukul 09.00 Wita. Tanda-tanda akan adanya senderan jebol itu kemudian diteruskan ke warga. Benar saja pada pukul 13.00 Wita longsor tersebut terjadi. Tidak korban dalam kejadian tersebut.

Sementara terkait angin kencang yang menimbulkan kerusakan di Jalan Hayam Wuruk Gang Subak Baru Banjar Babakan Sari, Desa Sumerta Kelod, Denpasar Timur, Perbekel Sumerta Kelod I Gusti Ketut Anom Suardana mengatakan terkait dengan 3 rumah yang atapnya terbang merupakan penduduk pendatang yang tinggal di kawasan tersebut. Atap yang terbang merupakan rumah semi permanen dengan atap asbes dan seng. Karena angin kencang dari siang hari atap tersebut terlepas.

"Memang ada atap itu tiga rumah beterbangan karena kondisi angin kencang dari siang sampai sore kemarin. Saya tadi sempat juga ke sana, ternyata itu rumah semi permanen atap asbes dan ada juga seng yang terlepas," jelasnya.  Dia juga mengatakan ada seorang anak kecil yang terluka, namun tidak parah. "Luka kecil, tidak parah itu kena serpihan batu bata atau kayu. Tidak parah hanya luka kecil saja," ungkap Anom Suardana.

Terkait kejadian itu, dari tiga rumah, satu orang sudah menangani rumahnya secara mandiri. Dua rumah lainnya masih dalam proses pendataan. Akan usulkan bantuan ke dinas sosial atau ke BPBD Kota Denpasar terkait kerusakan tersebut.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hujan dan angin kencang masih berpotensi terjadi pada 25-27 Desember 2022. Potensi tersebut dipicu adanya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) kuadran 5 (Indian Ocean), sehingga berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di Indonesia, termasuk Pulau Bali.

Kabid Data dan Informasi Balai Besar BMKG Wilayah III Denpasar, I Nyoman Gede Wirajaya menerangkan dari analisis yang dilakukan Pulau Bali secara umum berpotensi hujan ringan hingga lebat di sebagian besar wilayah. Suhu udara berkisar antara 22 hingga 32 derajat celsius dengan kelembaban udara berkisaran 70 hingga 95 persen.

Tidak hanya itu, angin juga bertiup cukup kencang dari arah barat daya dan barat laut dengan kecepatan berkisar 8 hingga 45 Km per jam. "Kondisi ini dikarenakan secara umum, Pulau Bali memang sudah memasuki musim hujan," ujar Wirajaya dalam keterangannya, Minggu kemarin. Kondisi hujan yang disertai angin kencang juga dipicu adanya fenomena MJO kuadran 5 yang berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di Indonesia, serta labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvetif di Bali. Selain itu, kondisi suhu muka laut di sekitar Bali juga cukup hangat yang berpotensi meningkatkan potensi penguapan masa udara basa.

"Kondisi secara umum, masih berpotensi hujan dan angin kencang selama tiga hari ke depan. Angin juga bertiup cukup kencang dari arah barat daya dan barat laut dengan kecepatan dari 8- 45 Km per jam," rincinya lagi. Di sisi lain, potensi gelombang tinggi juga masih terjadi di sejumlah perairan sekitar Bali. Untuk perairan Bali Utara berkisaran 0,5-2,5 meter. Kemudian, perairan Selatan Bali berkisar 1-4 meter. Sementara, di Selat Bali dan Selat Lombok berkisar 0,5-2,5 meter. Dengan kondisi tersebut, Wirajaya juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk memperhatikan kondisi saat beraktivitas di laut, khususnya bagi nelayan, kapal penumpang, kapal barang dan pelaku wisata bahari.

"Sementara, untuk masyarakat umumnya, agar memperhatikan kondisi sekitar. Karena kondisi cuaca ekstrem saat ini berpotensi terjadinya bencana alam seperti tanah longsor, pohon tumbang, banjir, genangan air, petir dan dampak lainnya," imbau Wirajaya seraya mengakui untuk terus mengupdate informasi yang dikeluarkan BMKG atau instansi lainnya. *mis, dar

Komentar