nusabali

Art Centre Tertibkan Parkir Kendaraan

  • www.nusabali.com-art-centre-tertibkan-parkir-kendaraan

Pihak Taman Budaya juga warning pengunjung supaya tak buang sampah dan merokok sembarangan

DENPASAR, NusaBali

Kawasan Taman Budaya Bali (Art Centre) di Jalan Nusa Indah, Denpasar Timur kini makin bergeliat oleh aktifitas seni dan budaya. Pada siang hari, tempat ini diramaikan oleh para seniman termasuk para siswa yang belajar menari, menabuh, teater maupun aktifitas seni lainnya. Sementara pada malam hari, diramaikan oleh pementasan seni seperti adanya Bali Mandara Nawanatya. Geliat di Art Centre pun makin bertambah semenjak adanya kerjasama (MoU) dengan ISI Denpasar. Bahkan kawasan Art Centre sejak itu dijadikan pintu masuk menuju kampus ISI Denpasar.

Sayangnya, lalu lalang kendaraan bemotor malah makin menambah krodit areal Taman Budaya. Tak hanya itu, parkir kendaraan bermotor menambah semrawut kawasan Art Centre yang sebenarnya merupakan tempat pengembangan dan pelestarian seni budaya Bali.

Kepala UPT Taman Budaya Provinsi Bali I Gusti Agung Ngurah Diputra pun mengakui Art Centre kini makin ramai, tak hanya oleh wisatawan tapi juga para pelajar yang memanfaatkan kawasan ini sebagai tempat berkreatifitas seni. Agung Diputra juga mengakui dampak makin ramainya pengunjung atau kendaraan yang lalu lalang semenjak adanya MoU dengan ISI Denpasar membuat kawasan Art Center makin krodit dan semrawut terutama oleh parkir kendaran bermotor. “Karena itu, mulai pekan lalu, kami sudah mulai tertibkan parkir kendaraan bermotor, karena selama ini parkirnya di mana-mana, sehingga membuat macet dan krodit. Solusinya kami arahkan semuanya parkir di depan. Di sana parkirnya luas,” kata Agung Diputra kepada NusaBali, Rabu (10/5).

Diakuinya, untuk menertibkan parkir ini dilakukan secara bertahap dengan mengingatkan pengunjung terutama para pelajar agar parkir di depan. “Syukurlah mereka mau mengerti, ya, memang belum semuanya bisa diarahkan ke depan. Minimal kita sudah berusaha dan mereka sudah memahami kondisinya,” katanya.

Diakui Agung Diputra, penataan Art Centre sebagai tempat pelestarian dan pengembangan seni budaya Bali tidak semudah membalikkan telapak tangan, namun berkat dukungan, kerjasama dan kekompakan tim yang ada di UPT Taman Budaya, perlahan pihaknya sudah mulai melakukan pembenahan dan penataan di segala lini. “Tak hanya soal parkir itu, soal kebersihan juga kami sangat perhatikan. Kami juga gencar mengingatkan kepada pengunjung supaya ikut menjaga Taman Budaya dengan tidak buang sampah dan merokok sembarangan,” tegas pejabat asal Desa Tegalcangkring, Mendoyo, Jembran ini.

Agung Diputra lantas menyebut tiga sosok di UPT Taman Budaya yang menurutnya berperan penting dan mempunyai integritas yang tinggi untuk memajukan Taman Budaya. Ketiganya adalah: Dr Dra Dewa Ayu Laksmiadi Janapriari MPar selaku Kasi Penyajian dan Pengembangan Seni dan Ni Komang Sriani SE (Kasi Dokumentasi dan Informasi) dan Wayan Ria Arsika (Kasubag Tata Usaha).  

Agung Diputra mengakui kinerja ketiga pejabat ini telah membantu dirinya selaku pimpinan di Art Centre. “Ibu Laksmi misalnya dengan program pembelajaran seni secara gratis membuat Art Center terus bergeliat dengan aktifitas seni terutama anak-anak usia dini. Demikian juga Ibu Komang Sriani yang gencar menginformasikan atau mempromosikan Taman Budaya sehingga makin ramai dikunjungi wisatawan. Sementara Pak Wayan Arsika misalnya ikut terjun langsung bersama staf lainnya menertibkan parkir dan pengunjung yang berprilaku kurang baik seperti merokok dan buang sampah sembarangan,” ungkapnya.

Dengan kekompakan dan kerja dari tiga sosok tadi bersama seluruh staf lainnya, Agung Diputra yang baru menjabat sebagai Kepala UPT Taman Budaya sejak awal 207 lalu, optimis Art Centre kedepannya makin lebih baik dan bisa menjadi destinasi unggulan dari Provinsi Bali. “Mudah-mudahan juga seperti diharapkan Pak Gubernur bahwa Art Center sebagai kawah Candradimuka bagi seniman untuk berkreasi bisa terwujud,” kata mantan Kepala Bagian Tata Laksana Biro Organisasi Setda Provinsi Bali ini. * isu

Komentar