nusabali

Mengenal Apa Itu Web3 yang Disebut Jadi Masa Depan Internet

  • www.nusabali.com-mengenal-apa-itu-web3-yang-disebut-jadi-masa-depan-internet

DENPASAR, NusaBali.com - Dalam perkembangan dunia teknologi saat ini mungkin anda sudah tidak asing lagi mendengar istilah Metaverse, Crypto, BitCoin, Web3 atau Web 3.0 dan lain sebagainya yang makin digaungkan. 

Sejumlah pakar teknologi menyebutkan, jika Web3 ini bakal jadi jenis internet terbar yang tidak sekedar akurat dalam menafsirkan apa yang dimaksudkan oleh pengguna, namun mereka benar-benar dengan apa yan anda sampaikan.

Saat ini sudah ada sejumlah platform yang memanfaatkan Web3.0 ini, hanya saja keberadaanya belum terlalu nampak sebelum semua layanan menerapkannya. Berbicara tentang Web3.0, sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan teknologi tersebut? dan apa yang terjadi ketika dunia sudah mulai memanfaatkan teknologi  tersebut?

Pengertian Web3

Sebelum membahas lebih jauh, cari tahu terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan Web3 yang tengah ramai dibicarakan. Untuk anda yang masih belum paham, Web3 adalah sebuah teknologi internet generasi ketiga yang akan datang . 

Dalam Web3 ini, nantinya situs web maupun aplikasi bakal mampu memproses berbagai informasi dengan lebih cerdas memanfaakan teknologi semacam machine learning, big data, DLT, dan masih banyak lagi.

Selain itu, penjelasan tentang Web3 ini bisa diperluas lagi menjadi sebuah data yang bakal saling terhubung dengan cara terdesentralisasi. Karena itu, maka sebagian besar data pengguna bakal disimpan pada repositori pusat.

Dengan begini, maka pengguna dan search engine bakal langsung berinteraksi dengan data tersebut. 

Karakteristik Web3.0

Seperti dikutip dari laman Pintu, untuk karakteristik Web3 ini ada empat, diantaranya adalah trustless, permissionless, self-governance, serta data ownership.  Untuk penjelasan selengkapnya simak berikut ini.

Yang dimaksud trustless dalam Web3 adalah interaksi pengguna dalam Web3 bakal mengandalkan algortima komputer tanpa membutuhkan perantara pihak ketiga. Dan interaksi ini pengguna juga tidak memerlukan izin tertentu (permissionless), dengan begini maka data pengguna masih tetap aman.

Lalu untuk karakteristik self-governance tersebut bisa diwujudkan dengan sistem decentralized autonomous organization atau DAO, yang nantinya bisa dipakai berbagai aplikasi maupun platform.

Dengan memakai sistem tersebut, nantinya para pengguna dapat tentukan arah kebijakan platform. Dengan begini maka pengguna bisa menjauhi konsep sentralisasi yang dipakai dalam teknologi Web2.0 saat ini. 

Sementara itu untuk karakteristik data Ownership memungkinkan para pengguna bisa mengontrol data personal mereka. Tentu kebijakan ini berbeda dengan layanan pada Web2 saat ini yang memegang data pribadi penggunanya tidak mendapat perlindungan.

Untuk kamu yang ingin mulai berinvestasi kripto secara mudah, download Pintu: Jual/Beli Aset Digital oleh PT Pintu Kemana Saja di App Store atau Play Store kamu sekarang!

Komentar