nusabali

Dosis Pertama Vaksinasi PMK Capai 104,98 Persen

  • www.nusabali.com-dosis-pertama-vaksinasi-pmk-capai-10498-persen

DENPASAR, NusaBali
Pelaksanaan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Denpasar, dosis pertama sudah mencapai 104,98 persen.

Bahkan sampai saat ini vaksinasi PMK dosis kedua mencapai 75,86 persen. Hal tersebut disampaikan oleh Kabid Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kota Denpasar I Made Ngurah Sugiri, saat dihubungi pada Selasa (23/8). Untuk jumlah populasi sapi di Kota Denpasar tahun 2022 sebanyak 2.548 ekor. “Sudah 1.933 ekor sapi yang divaksin dosis kedua ini,” kata Sugiri.

Adapun sebaran populasi dan jumlah sapi yang sudah tervaksinasi dosis kedua yakni sebagai berikut. Di Denpasar Selatan memiliki populasi sebanyak 877 ekor, sedangkan yang sudah divaksin sebanyak 584 ekor. Denpasar Barat sebanyak 564 ekor dan yang tervaksin sebanyak 388 ekor. Denpasar Utara sebanyak 510 ekor dan yang tervaksin sebanyak 396 ekor. Denpasar Timur sebanyak 597 ekor dan yang tervaksin sebanyak 565 ekor. Sugiri mengatakan, vaksinasi dosis kedua atau vaksin booster ini diberikan empat minggu berikutnya.

“Selain itu, enam bulan kemudian kalau sapinya belum dipotong akan kami berikan vaksin PMK lagi untuk menambah kekebalan tubuh sapi,” ucap Sugiri.

Vaksinasi ini diutamakan terlebih dahulu untuk sapi. Sementara itu, di Denpasar juga ada kerbau sebanyak dua ekor, kambing atau domba sebanyak 189 ekor. Di samping itu populasi babi sebanyak 4.601 ekor dengan rincian Densel 866 ekor, Dentim 1.857 ekor, Denbar 1.352 ekor, dan Denut sebanyak 526 ekor.

Sementara untuk vaksinasi dosis pertama sudah menyasar 2.675 ekor atau 104,98 persen. Sugiri menambahkan, di masing-masing kecamatan pihaknya juga sudah menyiagakan petugas. Jika ada tanda-tanda sapi terkena PMK ataupun sakit, peternak diminta untuk menghubungi petugas tersebut.

“Kami sudah standby nomor HP kalau ada peternak yang menemukan sapinya dalam kondisi sakit agar cepat menghubungi petugas di kecamatan tersebut,” imbuhnya.

Sugiri juga meminta kepada peternak agar melakukan lockdown jika ada hewan ternak sakit. “Jangan dipindahkan ke mana-mana kalau sapi, kambing atau babinya sakit. Karena itu berpotensi menyebarluaskan PMK jika mengarah pada PMK,” tandasnya. *mis

Komentar