nusabali

Menteri Siti Nurbaya Berburu Bibit Buah Lokal ke Buleleng

  • www.nusabali.com-menteri-siti-nurbaya-berburu-bibit-buah-lokal-ke-buleleng

Dampingi Menteri Siti Nurbaya ke penangkaran bibit di Desa Sinabun, Bupati Putu Agus Suradnyana sebut Buleleng punya sederet buah lokal melegenda, seperti Durian Kane dan Mangga Bikul

Kementerian LKH Galakkan Program Rehabilitasi Hutan Disertai Tanam Bibit Buah

SINGARAJA, NusaBali
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar, terjun ke Buleleng, Minggu (12/3), untuk mencari tanaman buah lokal yang melegenda buat dibudidayakan secara luas. Di antaranya, Durian Kane dan Mangga Bikul.

Dalam perburuan tanaman buah lokal melegenda ke Buleleng, Minggu pagi, Menteri LHK terjun bersama Menteri Koperasi dan UKM AA Gede Ngurah Puspayoga. Mereka datang ke stand UD Hidup Tunas Mekar milik Gede Sukra Suarnaya di Desa Sinabun, Kecamatan Sawan, dengan didampingi pula Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, Wakil Bupati Buleleng dr Nyoman Sutjidra, dan Kadis Pertanian Buleleng Nyoman Suwatantra.

Di stand UD Hidup Tunas Mekar, Desa Sinabun, cukup banyak jenis bibit buah lokal melegenda yang sudah maupun tengah dikembangkan. Mulai jenis buah Durian Kane, Jeruk Tejakula, Jambu, hingga Mangga Bikul yang langka.

Saat berada di penangkaran bubi buah lokal UD Hidup Tunas Mekar, Desa Sinabun, Minggu kemarin, menteri LKH Siti Nurbaya sempat disuguhi hidangan Durian Kane, buah lokal khas Buleleng. Kemudian, Siti Nurbaya menanyakan buah Mangga Golek khas Buleleng.

Nah, oleh Bupati Putu Agus Suradnyana, Siti Nurbaya diberitahu bahwa buah mangga lokal ksah Buleleng adalah Mangga Bikul. Jenis Mangga Bikul ini terbilang langka dan kini hanya ada di Desa Menyali, Kecamatan Sawan, Buleleng. Mangga Bikul disebutkan sebagai buah kesukaan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum DPP PDIP yang neneknya, Nyoman Rai Serimben, berasal dari Bale Agung, Kelurahan Paket Agung, Singaraja, Kecamatan Buleleng.

Sementara, Menteri LHK Siti Nurbaya menyebutkan pihaknya tengah berburu bibit buah lokal melegenda. Nantinya, buah lokal itu akan ditanam di hutan-hutan rakyat di seluruh Indonesia.

Menurut Siti Nurbaya, ini merupakan bagian dari program rehabilitasi hutan dan lahan di seluruh Indonesia. Namun, rehabilitasi tidak sekadar tanam pohon biasa, tapi akan diisi juga dengan penanaman tanaman buah lokal melegenda, sehingga bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat.

“Tahun ini, penyediaan bibit buah khas di berbagai daerah melalui penangkaran bibit, baik melalui kebun bibit rakyat maupun penangkaran bibit milik perorangan, akan dioptimalkan,” terang Siti Nurbaya.

Siti Nurbaya menyebutkan, Buleleng memiliki kondisi hutan yang sangat baik penghijauannya. Hal ini akan diimbangi dengan menanam bibit buah-buahan lokal seperti Mangga, Durian, dan Jambu.

Untuk penyiapan bibit yang akan diperlukan, pihaknya masih menyiapkan pembibitan melalui kebun bibit rakyat yang didanai dari pemerintah. Selain itu, penyiapan bibit dari kelompok petani penangkar bibit buah lokal juga akan dioptimalkan. Selain untuk menjaga kelestarian hutan, dengan program ini juga diyakini masyarakat mendapatkan manfaatnya dari produksi buah yang dihasilkan.

“Jadi, jangan terkejut nanti dalam program rehabilitasi hutan dan lahan akan kita tanam bibit buah lokal seperti di Buleleng yang terkenal dengan Mangga Golek, Durian, dan buah lainnya. Kalau pembibitan oleh pemerintah, itu satu provinsi bisa satu juta pohon dan nanti akan ditambah dari usaha pembibitan milik perorangan,” katanya.

Sejalan dengan pemanfaatan bibit buah lokal untuk gerakan rehabilitasi hutan dan lahan, kata Siti Nurbaya, pemerintah mendorong petani penangkar bibit untuk mengembangkan pembibitan dengan optimal. Bukan saja memanfaatkan produksi bibitnya, tapi juga keterampilan dalam menangkarkan bibit buah yang berpeluang menciptakan usaha yang menjanjikan.

Para petani penangkar bibit pun diminta untuk menyebarkan ilmunya kepada masyarakat, sehingga penangkaran bibit akan semain bertambah dan mampu memenuhi kebutuhan bibit yang semakin banyak. “Di penangkaran Desa Sinabun ini, jenis tanaman buah banyak dan tekniknya sederhana. Saya kira, ini akan kita kembangkan terus. Harapannya, petani penangkar mau membagi ilmunya, sehingga lebih banyak lagi muncul petani penangkar bibit buah.”

Sementara itu, Bupati Agus Suradnyana mengatakan, sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat, tahun ini Pemkab Buleleng fokus mengembangkan potensi pertanian. Usaha penanaman berbagai jenis buah di daerahnya akan dioptimalkan. Selain mengembangkan yang sudah ada, kata Agus Suradnyana, pihaknya juga membudidayakan buah lokal asli Buleleng yang terancam punah, seperti Mangga Bikul.

Menurut Agus Suradnyana, kedatangan Mentri LHK dan rombongan ke Buleleng dimanfaatkan betul agar pemerintah pusat bersedia membantu pengembangan Mangga Bikul yang  terancam punah tersebut. Sesuai dengan kebijakan ke depan, bagaimana sektor pertanian buah bisa digarap.

“Masalah pembibitan buah lokal ini sudah saya sampaikan agar dibantu membudidayakannya. Seperti yang sudah disampaikan, membangun itu perlu kerjasama dan membangun koneksi seperti dengan mengundang Ibu Mentri untuk membantu dalam pengembangan pertanian,” jelas Bupati asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng ini. * k19

Komentar