nusabali

PDIP Gelar Lomba Cerdas Cermat Susastra Bali

Bumikan Bahasa Bali di Era Globalisasi dan Digital

  • www.nusabali.com-pdip-gelar-lomba-cerdas-cermat-susastra-bali

Prof Dr Nyoman Suwija selaku dewan juri menyebut gelaran lomba ini menunjukkan komitmen pelestarian bahasa, aksara, serta sastra Bali oleh PDIP.

DENPASAR, NusaBali

PDIP Bali kembali memelopori upaya pelestarian sastra dan aksara Bali, serta membumikan penggunaan bahasa Bali pada generasi muda menghadapi tantangan global dan era digital. Upaya ini diwujudkan melalui Utsawa Widyatarka (Lomba Cerdas Cermat) Susastra Bali yang digelar PDIP Bali dengan melibatkan siswa SD, SMP, dan SMA/SMK serangkaian HUT ke-49 PDIP, di Sekretariat DPD PDIP Bali, Jalan Banteng Baru Nomor 4, Niti Mandala, Denpasar, Sabtu (2/4) siang.

Lomba Cerdas Cermat Susastra Bali yang digelar dalam rangkaian HUT ke-49 PDIP ini, diikuti peserta dari kabupaten/kota. Masing-masing DPC PDIP Kabupaten/Kota diwajibkan mengirimkan tim cerdas cermat dengan kekuatan 3 orang dalam satu tim pada setiap jenjang.

Kegiatan lomba melibatkan penodya (pengamat), dewan juri, dan pakar seperti Prof Dr Nyoman Suarka, Prof Dr Nyoman Suwija, Dr I Wayan Sugita, dan Tjokorda Wisnu Wardhana.

Hadir dalam acara tersebut, anggota Fraksi PDIP DPRD Bali sekaligus Ketua Panitia Lomba Cerdas Cermat Susastra Bali, Anak Agung Ngurah Adhi Ardhana alias Gung Adhi didampingi anggota Fraksi PDIP DPRD Bali yang sekaligus panitia lomba yakni Kadek Setiawan dan Made Rai Warsa.

Gung Adhi di sela-sela acara Lomba Cerdas Cermat Susastra Bali menyebutkan lomba cerdas cermat merupakan program rintisan yang dilaksanakan PDIP Bali setiap acara HUT partai dan Bulan Bung Karno. “Ke depan kita gelar lomba cerdas cermat ini berkelanjutan. Lomba ini juga dilaksanakan sebagai upaya membumikan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, membumikan bahasa Bali di era globalisasi dan era digital,” ujar Ketua Komisi III DPRD Bali ini.

Kata Gung Adhi, kegiatan ini membuktikan PDIP serius membangun dan membumikan kearifan lokal, bahasa Bali dalam tantangan zaman dan era globalisasi. “Kita ingin bahasa Bali makin populer, dengan berbagai upaya kita lakukan. Kita contohkan di Jawa, kalau nonton televisi di Jawa, berita-berita menggunakan bahasa Jawa, film barat dialihkan ke bahasa Jawa. Keren, inilah salah satu acara pelestarian bahasa daerah. Nah, kita sama tujuannya,” tegas politisi asal Puri Gerenceng, Desa Pemecutan Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, ini.

Gung Adhi mengharapkan ke depan anak-anak melestarikan bahasa Bali sebagai kearifan lokal Bali, bahasa Bali sebagai jati diri orang Bali. “Kalau tidak kita yang menjaga dan melestarikan, siapa lagi?” kata Gung Adhi.

Lomba cerdas cermat ini dilaksanakan di tingkat provinsi, diikuti oleh murid SD, SMP, dan SMA/SMK yang diwakili 3 regu dari DPC Kota/Kabupaten. Babak penyisihan digelar pada 2 April sampai 23 Mei 2022. Babak final akan dilaksanakan pada 1 Juni 2022 mendatang di Kantor DPD PDIP Bali.

Lomba akan menetapkan pemenang I, II, dan III. DPD PDIP Bali akan memberikan penghargaan dan uang pembinaan. “Uang pembinaan diberikan tanpa potongan apapun. Di sini tidak ada korupsi, semua lascarya memargi (tulus ikhlas),” ucap  Gung Adhi dalam sambutannya di hadapan peserta cerdas cermat.

Prof Nyoman Suwija selaku dewan juri saat menyampaikan tata krama (tata tertib) lomba, menyebutkan, kali ini adalah lomba yang kedua kalinya dilaksanakan PDIP. Hal ini patut diapresiasi masyarakat, karena pagelaran lomba ini menunjukkan komitmen pelestarian bahasa, aksara, serta sastra Bali oleh PDIP. “PDIP sudah melaksanakan, mendukung pelestarian bahasa Bali untuk implementasi Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali,” kata Prof Suwija.

Sebelumnya, Lomba Utsawa Widyatarka Susastra Bali tingkat Provinsi Bali digelar pertama kalinya di Kantor Sekretariat DPD PDIP Bali, Jalan Banteng Baru Nomor 4 Niti Mandala Denpasar pada 13–14 Juni 2021. Putaran final Utsawa Widyatarka Susastra Bali tingkat Provinsi Bali berlangsung, Senin (14/6) pagi, dihadiri Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster, yang notabene Gubernur Bali. Dalam arahannya, Wayan Koster menyatakan tekad PDIP sebagai yang terdepan jadi pelopor pelestarian sastra dan aksara Bali.

Menurut Koster, kader PDIP berkewajiban menjaga dan melestarikan bahasa Bali di tengah era globalisasi, yang tantangannya semakin berat dalam pelestarian budaya, khususnya bahasa dan sastra Bali. Saat ini, penggunakaan Bahasa Bali untuk komunikasi sehari-hari sudah sangat jarang dan mengalami pergeseran. *nat

Komentar