nusabali

Plafon Ruang Kelas SDN 3 Sobangan Ambruk

  • www.nusabali.com-plafon-ruang-kelas-sdn-3-sobangan-ambruk

Ruangan yang plafonnya rusak parah, yakni di kelas I, II, dan III. Namun, upaya perbaikan akan menunggu APBD perubahan tahun 2022.

MANGUPURA, NusaBali

Tiga ruang kelas di SDN 3 Sobangan, Kecamatan Mengwi, Badung, mengalami kerusakan parah pada bagian plafon. Kondisi ini cukup membahayakan proses belajar mengajar, seandainya nanti kembali dilakukan pembelajaran tatap muka (PTM).

Tampak bagian plafon yang terbuat dari anyaman bambu itu sudah ada yang ambruk dan mengotori meja belajar siswa. Kalau tidak segera diperbaiki, dikhawatirkan bagian lainnya ikut ambruk.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SDN 3 Sobangan, I Gusti Nyoman Suparta, mengakui ambruknya plafon tersebut. Menurut dia, kerusakan pada bagian plafon diinformasikan pertama kali oleh salah seorang guru. Kejadian tersebut diketahui terjadi pada pagi hari kemarin saat terjadi hujan di daerah Sobangan. Namun, apakah hujan yang mengakibatkan plafon ambruk, dia belum berani memastikan.

“Secara pasti saya belum mengetahui kapan waktu tepatnya. Kebetulan saya tidak berada di lokasi. Juga penyebab ambruknya plafon masih belum diketahui,” ujarnya, Senin (14/2).

Meski demikian, lanjut Suparta, dari hasil pengecekan plafon yang mengalami kerusakan ada di tiga ruang kelas. “Tiga ruang kelas yang plafonnya ambruk itu yakni di kelas I, II, dan III. Kebetulan di SDN 3 Sobangan setiap tingkat terdiri dari satu kelas,” katanya.

Secara terpisah, Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Badung I Gusti Made Dwipayana, membenarkan informasi ambruknya plafon di SDN 3 Sobangan tersebut. Pihaknya akan melakukan peninjauan langsung ke lapangan untuk mengetahui secara pasti penyebab kejadian dan berapa biaya yang diperlukan untuk renovasi.

“Hari ini (kemarin) saya mendapatkan laporan bahwa ada ruangan kelas yang plafonnya jatuh. Kami intruksikan untuk sementara ruangan tersebut untuk tidak digunakan. Kami akan lakukan peninjauan lebih lanjut,” kata Dwipayana.

Menurutnya, pasca ambruknya plafon tersebut upaya perbaikan tentu saja akan dilakukan. Namun dalam perbaikan ini akan menunggu APBD perubahan tahun 2022. Pasalnya perbaikan tersebut tidak dapat dilakukan secara langsung. “Sebenarnya dalam pemeliharaan sekolah bersumber dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Namun, jumlahnya kecil. Apalagi kalau dilihat dari kerusakan tersebut termasuk lumayan berat, sehingga kami harus usulkan pada anggaran perubahan,” tandas Mantan Kabag Pengadaan Barang dan Jasa Setda Badung. *ind

Komentar